Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kidung Amazing Grace Buat Ferdy Sambo

13 Februari 2023   21:09 Diperbarui: 15 Februari 2023   00:31 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Putri Chandrawati dan Ferdy Sambo berpelukan saat menjalani sidang di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/22). (Sumber: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Desember 2014 Presiden Joko Widodo menyatakan tidak ada ampun bagi kejahatan narkoba. PM Australia Tony Abbot dan Julie Bishop Menteri Luar Negeri Australia terus berusaha agar permohonan grasi Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dikabulkan. 

Tetapi tahun 2015 pemerintah Indonesia menyatakan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran akan tetap dieksekusi mati dan Presiden Joko Widodo menyatakan menolak grasi dengan alasan "Setiap harinya 50 orang meninggal karena narkoba dan ada 4,5 juta pecandu yang butuh rehabilitasi.

Pada tanggal 29 April 2015, tengah malam keduanya dieksekusi matibersama beberapa terpidana lain di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. 

Selama delapan tahun Todung Mulya Lubis telah berusaha membebaskan Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari eksekusi hukuman mati dengan pertimbangan bukan tidak ingin mereka di hukum. tetapi sebagai usaha memberikan kesempatan kepada mereka  menyesali perbuatannya karena kasus narkoba, dan hal itu berkaitan soal hak untuk hidup dan hak azasi manusia.

Dalam novel "Menunda Kekalahan", ada juga kisah tentang pengalaman pribadi Veronica (pengacara asal Australia) melalui telepon mengabarkan bahwa kedua anak muda itu mengakhiri hidup dengan anggun, dan dengan kepala tegak menghadapi kematian, menolak menutup mata ketika akan di eksekusi dan mereka menyanyikan lagu Amazing Grace.  

Novel itu pada intinya mengangkat sebuah kisah yang sulit dibayangkan secara rasional jika melihat kedua terpidana mati menjelang detik-detik kematiannya di depan regu tembak menyanyikan lagu Amaging Grace dengan mata terbuka. Syair lagu itu belum sempat dinyanyikan hingga tuntas, terputus, tetapi nyawa mereka sudah melayang..."

Amaging Grace adalah sebuah syair lagu pujian sangat powerfull mengisahkan kekuatan iman dan pengakuan terhadap rahmat luar biasa dari Allah, dan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada Allah, karena merasa memperoleh kekuatan dan pertolongan saat menghadapi keadaan kelam dan berat.

John Newton pengarang lagu Amaging Grace menuturkan lagu tersebut dibuat sebagai sebuah bentuk pengakuan terhadap Tuhan yang telah memberikan keselamatan bagi dirinya  dan cobaan berat yang dihadapinya merupakan sebuah jawaban untuk memulihkan imannya.

Untuk lebih dapat memetik pesan tersirat dalam lagu Amaging Grace, dan terutama agar bermanfaat sebagai bahan refleksi ada baiknya kita telusuri sejarah dan latar belakang terciftanya lagu tersebut.

Lagu Amaging Grace di karang John Newton diangkat dari kisah hidupnya sendiri. John Newton lahir tahun 1725 di London, anak ketujuh, Ayahnya seorang Kapten Pelaut, dan Ibunya sendiri meninggal dunia saat usianya belum sampai tujuh tahun. 

Dalam usia 11 tahun John Newton dipaksa keadaan turun ke laut mengikuti jejak Ayahnya. Kemudian memberi kesempatan baginya sebagai kelasi kapal dagang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun