Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sistem Pemilu Proporsional Tertutup Jalan Perbaikan Kualitas Pemilu 2024

22 Januari 2023   03:25 Diperbarui: 22 Januari 2023   06:22 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencari akar masalah dimana sesungguhnya yang salah dan siapa yang salah dalam praktek politik transaksional ini, tak ubahnya bagai mempertanyakan mana duluan ada telur atau ayam. Rumit dan sudah bagaikan benang kusut yang sulit dicari mana ujung pangkalnya.

Anggota legislatif memandang masyarakat sudah terjangkit penyakit akut opurtunis dan pragmatis, dan sebaliknya masyarakat memandang anggota dewan tidak berkualitas dan tidak memiliki idiologi yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat, tidak berkualitas, korup dan hanya mementingkan diri sendiri dan kelompoknya.

Oleh karena memiliki pandangan buruk dan saling tidak mempercayai oleh kedua belah pihak maka hilanglah nilai-nilai idealisme yang secara inplisit terkandung dalam arti dan fungsi pemilihan umum sesungguhnya.

Pemilihan umum bukan lagi memiliki peran untuk memilih anggota legislator yang dianggap mampu sebagai saluran aspirasi masyarakat, tetapi anggota legislator terpilih hanya berdasarkan memiliki uang yang banyak membeli suara konstituen.

Berdasarkan kecenderungan yang terjadi dalam pelaksanaan pemilu beberapa periode terakhir yang dominan diwarnai oleh praktek pemilihan berbentuk transaksional atau money politics maka tanpa disadari terjadi degradasi terhadap arti dan fungsi pemilu, serta menyusutnya marwah anggota legislator di mata masyarakat. 

Seiring dengan itu sudah barang tentu terjadi keruntuhan kualitas pemilihan umum. Pemilu hanya sebagai agenda prosedural dimanfaatkan oleh para pemilik modal mencapai tujuan pribadi lewat institusi legislatif.

Anggota Dewan memiliki jarak semakin jauh dari masyarakat, dan masyarakat juga merasa terasing dari anggota legislator yang semestinya sebagai kepanjangan tangan masyarakat dalam memperjuangkan aspirasinya.

Dalam pelaksanaan pemilu 2024 jika ingin berbicara tentang niat memperbaiki kualitas pemilu, khususnya keinginan untuk meningkatkan peran dan fungsi anggota dewan maka tidak dapat dihindari salah satu jalan terbaik melakukan perubahan adalah lewat perbaikan sistem pelaksanaan pemilu itu sendiri.

PROPORSIONAL TERBUKA VS TERTUTUP 

Berbicara perihal perbaikan kualitas produk Pemilu 2024 tidak bisa mengabaikan kenyataan bahwa runtuhnya kualitas pemilu selama ini diakibatkan oleh maraknya praktek pemilihan umum secara langsung dengan cara politik transaksional atau jual beli suara alias money politics.

Untuk meningkatkan kualitas pemilu tidak bisa dipungkiri salah satu cara terbaik yang harus dilakukan adalah memberangus praktek money politics, bukan hanya sekedar mempertentangkan mana yang terbaik diantara sistem pemilu proporsional terbuka dengan proporsional tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun