Universitas Aisyiyah Yogyakarta, pada tanggal 16 September 2025 dilaksanakan sebuah pemaparan materi oleh kepolisian dengan tema yang di angkat peran strategis mahasiswa dalam upaya bela negara di era post truth untuk mahasiswa baru universitas Aisyiyah Yogyakarta. Hal ini di lakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta kemampuan dalam menyaring informasi di era saat ini dan perhatian mahasiswa universitas Aisyiyah Yogyakarta terhadap lingkungan dan sekitarnya. Bukan hanya itu pada pertemuan pertama juga di berikan materi yang lain yaitu materi Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa syahada yang bertujuan untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan yang baik dan cerdas untuk generasi sekarang maupun generasi selanjutnya.
MATERI 1
( materi dari kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K. )
*Peran Strategis Mahasiswa Dalam Upaya Bela Negara di era post Truth.*
- Ancaman baru bela negara
1. Serangan siber : ancaman yang berasal dari dunia maya yang dapat mengganggu keamanan informasi dan infrastruktur negaraÂ
2. Disinformasi: penyebaran informasi palsu yang dapat mempengaruhi opini publik dan kestabilan negara.
3. Pengaruh asing : pengaruh budaya  atau ideologi asing yang dapat mengancam identitas kedaulatan negara.
4. Radikalisme: gerakan yang menggunakan kekerasan atau ancaman untuk mencapai tujuan  politik dan ideologi.
5. Individualisme: sikap yang mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama.
6.invasi budaya: masuknya budaya asing yang dapat mengancam budaya lokal dan identitas negara.
dalam menghadapi ancaman ancaman tersebut bela negara tidak hanya berbatas pada pertahanan militer, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kestabilan dan keamanan negara. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran bela negara adalah....
1. Pendidikan kebangsaan Pendidikan bertujuan meningkatkan kesadaran dan cinta tanah air.
2. Pelatihan kedisiplinan dan patriotisme, pelatihan meningkatkan kedisiplinan dan semangat patriotisme.
3. Kegiatan sosial dan pengabdian masalah, kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi Masaya dalam menjaga kestabilan negara.
*Agen perubahan dan penjaga nilai bangsa.
Agen perubahan dan penjaga nilai bangsa adalah individu atau kelompok yang berperan dalam memimpin dan mengarahkan perubahan positif dalam masyarakat, sekaligus menjaga dan melestarikan nilai-nilai bangsa yang penting.
*Agen Perubahan:*
- Individu atau kelompok yang memiliki visi dan misi untuk memajukan masyarakat dan bangsa.
- Berperan dalam menginisiasi dan mengimplementasikan perubahan positif dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, ekonomi, politik, dan sosial.
- Berusaha meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses perubahan.
*Penjaga Nilai Bangsa:*
- Individu atau kelompok yang berperan dalam melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai bangsa yang penting, seperti kejujuran, kerja keras, dan gotong royong.
- Berusaha menjaga dan mempertahankan identitas bangsa dan budaya.
- Berperan dalam membangun dan memperkuat karakter bangsa.
*Peran Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa:*
- Membentuk masyarakat yang lebih baik dan maju.
- Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses perubahan.
- Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai bangsa yang penting.
- Membangun dan memperkuat karakter bangsa.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan bangsa.
*Contoh Agen Perubahan dan Penjaga Nilai Bangsa:*
- Tokoh masyarakat yang berperan dalam memimpin perubahan positif dalam masyarakat.
- Pemimpin politik yang memiliki visi dan misi untuk memajukan bangsa.
- Aktivis sosial yang berperan dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses perubahan.
- Guru atau pendidik yang berperan dalam membentuk karakter dan kesadaran nilai-nilai bangsa pada generasi muda.
- Seniman atau budayawan yang berperan dalam melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa.
 *mahasiswa dalam bela negara di era post truth*
Mahasiswa sebagai agen perubahan dan penjaga nilai bangsa memiliki peran penting dalam bela negara di era post truth. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa:
1. *Meningkatkan Literasi Informasi*: Mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan dalam mengevaluasi informasi dan mengidentifikasi hoaks atau disinformasi.
2. *Mengembangkan Pemikiran Kritis*: Mahasiswa perlu mengembangkan pemikiran kritis untuk menganalisis informasi dan membuat keputusan yang tepat.
3. *Menggunakan Media Sosial dengan Bijak*: Mahasiswa perlu menggunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang akurat dan positif.
4. *Mengembangkan Kepemimpinan*: Mahasiswa perlu mengembangkan kepemimpinan dan kemampuan dalam memimpin perubahan positif dalam masyarakat.
5. *Mengamalkan Nilai-Nilai Kebangsaan*: Mahasiswa perlu mengamalkan nilai-nilai kebangsaan seperti kejujuran, kerja keras, dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, mahasiswa dapat berperan aktif dalam bela negara di era post truth dan membantu menjaga kestabilan dan keamanan negara.
MATERI 2
Materi selanjutnya yaitu materi dari Prof . Dr, Mufdlilah, S.pd .S.SIT . M . SC
*Negara Pancasila sebagai Ahdi Wa syahadah*
Negara Pancasila sebagai "Adhi Wa Syahadah" (yang berarti "Dasar dan Saksi" dalam bahasa Arab) mengacu pada peran penting Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia. Berikut beberapa aspek yang menjelaskan konsep ini:
*Pancasila sebagai Dasar Negara:*
1. *Landasan Filosofis*: Pancasila menjadi landasan filosofis bagi negara Indonesia, membentuk pandangan hidup dan cita-cita bangsa.
2. *Sumber dari segala Sumber Hukum*: Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, memengaruhi pembentukan undang-undang dan kebijakan negara.
*Pancasila sebagai Saksi:*
1. *Cerminan Nilai-Nilai Bangsa*: Pancasila mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, seperti gotong royong, keadilan, dan persatuan.
2. *Pengawal Keadilan dan Kesetaraan*: Pancasila menjadi pengawal keadilan dan kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia, memastikan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama.
*Implikasi:*
1. *Kestabilan dan Kesatuan Bangsa*: Pancasila sebagai dasar negara dan saksi nilai-nilai bangsa membantu menjaga kestabilan dan kesatuan bangsa.
2. *Pembangun Karakter Bangsa*: Pancasila menjadi landasan bagi pembangunan karakter bangsa, membentuk warga negara yang berakhlak mulia dan berjiwa Pancasila.
Dengan demikian, Negara Pancasila sebagai "Adhi Wa Syahadah" memainkan peran penting dalam membentuk identitas bangsa, menjaga kestabilan negara, dan mempromosikan nilai-nilai luhur bagi seluruh rakyat Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI