Mohon tunggu...
Darwis Faisal Maulana
Darwis Faisal Maulana Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Darwis Faisal Maulana, bertempat tinggal di dusun krajan 1, RT 7, RW 1 Tegalsari Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Petualangan Meong dan Doggy Menuju Istana

11 Februari 2024   07:42 Diperbarui: 11 Februari 2024   07:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah negeri yang jauh di sana, di mana ayam-ayam berkokok membangunkan matahari dan kambing-kambing berdiskusi tentang politik, terjadi sebuah pemilihan umum yang tidak seperti biasanya. Negeri ini, yang kita sebut saja sebagai Negeri Gembira, tengah bersiap memilih presiden dan wakil presidennya yang baru. Namun, pemilihan kali ini bukanlah pemilihan biasa. Ia adalah sebuah perhelatan besar yang penuh dengan kejutan dan gelak tawa.

Di tengah hiruk pikuk kampanye yang semarak, muncullah dua pasangan calon yang paling menonjol. Pasangan pertama adalah Pak Polan dan Bu Lan, yang terkenal dengan janji-janjinya yang setinggi langit. Mereka berjanji akan membangun jembatan dari bumi ke bulan agar rakyatnya bisa berlibur ke sana. Tentu saja, janji ini disambut dengan tawa meriah dari penduduk Negeri Gembira yang menganggapnya sebagai sebuah hiperbola yang menghibur.

Pasangan kedua, Pak Budi dan Bu Diah, tidak kalah kreatifnya. Mereka berjanji akan mengubah semua sekolah menjadi taman bermain, dengan alasan bahwa belajar sambil bermain adalah metode pendidikan terbaik. "Bukankah anak-anak akan lebih cerdas jika mereka belajar sambil berlari-lari mengejar kupu-kupu?" tanya Pak Budi dalam sebuah pidato, membuat seluruh pendengar tergelak.

Pemilihan umum di Negeri Gembira dilangsungkan dengan cara yang unik. Tidak ada kotak suara biasa. Alih-alih, mereka menggunakan mesin pemilih cerdas yang bisa bernyanyi dan menari. Setiap kali seseorang memasukkan suaranya, mesin tersebut akan menyanyikan lagu "Terima Kasih Atas Suaramu" dengan irama yang ceria, diikuti dengan tarian robotik yang lucu.

Pada hari pemilihan, suasana di Negeri Gembira sangat meriah. Warga berbondong-bondong datang ke tempat pemungutan suara, tidak hanya untuk memilih tapi juga untuk menyaksikan mesin pemilih cerdas itu bernyanyi dan menari. Antrian di TPS terasa seperti antrian di wahana hiburan, di mana setiap warga menunggu giliran dengan sabar sambil sesekali tertawa melihat mesin pemilih melakukan tariannya.

Ketika hasil pemilihan akhirnya diumumkan, semua warga Negeri Gembira terkejut. Ternyata, yang terpilih bukanlah Pak Polan dan Bu Lan atau Pak Budi dan Bu Diah. Melainkan, seekor kucing gemuk bernama Meong yang secara tidak sengaja masuk ke dalam mesin pemilih cerdas saat sedang mencari ikan. Meong menjadi presiden dengan Wakil Presiden, seekor anjing cerdik bernama Doggy, yang kebetulan juga tersesat masuk ke TPS.

Negeri Gembira gempar, namun kemudian tertawa bersama. Mereka menyadari bahwa pemilihan kali ini mengajarkan mereka sebuah pelajaran berharga tentang kegembiraan dan kebersamaan. Presiden Meong dan Wakil Presiden Doggy, meski tidak bisa berpidato atau membuat janji-janji manis, berhasil membawa kedamaian dan kebahagiaan dengan cara yang paling tidak terduga.

Dan begitulah, pemilihan umum di Negeri Gembira menjadi sebuah cerita legenda yang akan diceritakan dari generasi ke generasi, sebagai pengingat bahwa dalam kehidupan, terkadang yang tak terduga bisa membawa kebahagiaan terbesar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun