Mohon tunggu...
Darul Azis
Darul Azis Mohon Tunggu... Administrasi - Wirausahawan

Wirausahawan yang terkadang menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Agar Membaca Jadi Lebih Menyenangkan

7 Mei 2016   18:53 Diperbarui: 9 Mei 2016   12:16 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Mengagumi Penulisnya.

Masih dalam ranah pengalaman pribadi saya, cara efektif untuk dapat melahap habis bacaan adalah dengan mengagumi penulisnya terlebih dahulu. 

Bagaimana caranya, kan belum kenal? 

Pertama-tama kan sudah dengan membodohkan diri, sebagaimana saya sebutkan di muka. Kalau itu sudah dilakukan dengan baik, maka yang terjadi kemudian adalah kita akan merasa kagum dengan penulisnya (biasanya, orang yang [merasa] bodoh akan gampang kagum terhadap orang-orang cerdas). 

Apa yang bisa kita kagumi dari mereka? 

Sederhana saja, misalnya, orang tersebut telah berhasil menulis sesuatu untuk kita baca. Orang tersebut tidak malas menulis seperti kita. Orang tersebut, barangkali, memiliki semangat berbagi ilmu yang begitu besar melalui tulisan-tulisannya.

Atau bisa juga dengan cara lain, yakni baca terlebih dahulu biografinya. Dalam setiap tulisan atau buku, biasanya akan dicantumkan pula segudang prestasi yang pernah diraih sang penulis, atau identitas singkat yang menerangkan “siapa sang penulis sebenarnya”.  

Setelah membaca biografinya itu, meski kita tidak mengenal secara langsung, bukan tidak mungkin kita akan langsung terkagum-kagum dengannya, dan tertarik untuk mengenal lebih jauh sosoknya-–melalui tulisan-tulisannya tentu. Ini sangat manjur dalam sejarah pembacaan saya. 

Membaca tulisan-tulisan orang yang kita kagumi menjadi sangat menarik perhatian kita untuk dapat membacanya dengan tuntas, dibanding dengan tidak sama sekali berusaha mengenali atau pun mengagumi penulisnya.

3.  Mengenali Minat

Tak ada yang lebih menyenangkan dari aktivitas membaca selain membaca apa yang sangat menarik bagi diri kita. Orang yang tak berminat membaca cerita, jangan Anda suguhi novel best seller setebal lima ratus halaman karangan novelis terkenal seantero nusantara yang sudah menerima penghargaan berkali-kali, kecuali kalau Anda mau melihatnya melempar novel itu ke tong sampah yang sudah penuh sampah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun