Mohon tunggu...
Darsono
Darsono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 6 Surakarta

Guru SMK Negeri 6 Surakarta sejak Th. 1998 bidang mengajar Multimedia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal 13 - Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

18 Mei 2022   10:47 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:42 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Goleman (dalam Elias, 1997) menjelaskan kecerdasan emosional terdiri dari lima bidang, yaitu 1) self-awareness; mengenal perasaan (kesadaran) karena berada dalam situasi kehidupan nyata; 2) managing emotions; mengatur emosi dengan perasaan yang kuat sehingga tidak kewalahan dan terbawa oleh emosi,

3) self-motivation; motivasi diri yang berorientasi pada tujuan dan mampu menyalurkan emosi ke arah hasil yang diinginkan, 4) empathy and perspective-taking; berempati dan mengenali emosi dan memahami sudut pandang orang lain, 5) social skills, kemampuan menjaga hubungan di lingkungan sosial.

Kelima area intelejensi sosial tersebut dijadikan sebagai kompetensi kunci yang dapat dikembangkan, dipraktikkan dan dikuatkan dalam pembelajaran sosial emosional (Elias, 1997). 

Karena dengan mengembangkan kelima kompetensi tersebut akan melahirkan berbagai sifat-sifat positif dan keterampilan-keterampilan sosial lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut merupakan karakter-karakter unggul yang dibutuhkan anak pada setiap sisi kehidupannya untuk bisa hidup aman dan nyaman dengan orang lain.

Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan orang yang mengalami kejadian yang sama?

Hal yang saya rasakan sangat berbeda dengan kejadian yang sama. Belajar itu membangun impian bukan mengajar materi semata, belajar itu membentuk karakter bukan membentuk tekanan, belajar itu dibuat menyenangkan bukan penekanan.

Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa?

Dampak belajar menerapkan PSE (Pembelajaran sosial Emosional) sangat kuat bagi siswa, hasil refleksi yang saya lakukan pada aksi nyata 7 Maret 2022 menunjukkan siswa lebih releks, lebih nyaman, lebih asyik dan mampu bertahan untuk duduk mengerjakan tugas. Komentar siswa lebih memperlihatkan belajar itu bermain positif, bercerita dan berbagi ada di dalamnya.

Kecenderungan apa yang saya amati dari diri saya ketika menghadapi peristiwa serupa?

Saya memiliki kecenderungan bahwa penerapan pembelajarn sosial emosional dan pembelajaran berdiferensiasi perlu dijadikan interaksi belajar setiap hari agar belajar itu menyenangkan, belajar itu menggembirakan.

Mengapa saya bisa memiliki kecenderungan tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun