Mohon tunggu...
Darsono
Darsono Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK Negeri 6 Surakarta

Guru SMK Negeri 6 Surakarta sejak Th. 1998 bidang mengajar Multimedia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal 13 - Penerapan Pembelajaran Sosial Emosional

18 Mei 2022   10:47 Diperbarui: 20 Mei 2022   10:42 1395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keempat kompetensi ini penting dikembangkan sejak usia dini untuk membangun dan menanamkan keterampilan sosial anak. Karena dengan mengembangkan keempat aspek sosial emosional anak tersebut akan berimplikasi pada tertanamnya sifat-sifat baik/ karakter-karakter unggul pada diri anak dalam dunia sosial. Metode-metode seperti bermain, modeling, story telling, drama dan lainnya tepat digunakan untuk mengembangkan keempat keterampilan tersebut

Apa yang saya lihat/dengar/alami?

Saya mengamati bahwa pembelajaran sosial emosional di sekolah perlu dibumikan, perlu diterapakan sedini mungkin, sebab belajar dari pengalaman bukanlah inteligensia yang harus ditonjolkan tetapi justru nilai-nilai karakterlah yang mampu membuat orang berhasil.

Keberhasilan seseorang ternyata lebih ditentukan pada EQ (Emotional Quetion) mencapai 80%  daripada IQ (Intelegencia Quetion) hingga hanya 20%. Penelitian menemukan bahwa individu yang dengan potensi kepemimpian kuat juga cenderung lebih cerdas secara emosional.

Riset ini menyarankan bahwa EQ adalah kualitas penting yang perlu dimiliki pemimpin atau manajer. Menurut suatu analisis berdasarkan hasil program pembelajaran emosional dan sosial, jawaban pertanyaan tadi adalah ya.

Penelitian menunjukkan, sekira 50 persen anak-anak yang mengikuti program tersebut meraih pencapaian yang lebih baik, dan 40 persen lainnya menunjukkan perbaikan nilai rata-rata. Program ini juga dihubungkan dengan berkurangnya tingkat hukuman, peningkatan kehadiran siswa di sekolah dan berkurangnya masalah displin.

Suatu penelitian yang dilakukan Carnegie Institute of Technology menunjukkan bahwa 85 persen kesuksesan finansial seseorang adalah karena kemampuan humanis seperti kepribadian dan kemampuan berkomunikasi, bernegosiasi dan memimpin. Sementara itu, pengetahuan teknis hanya mengambil porsi 15 persen.

Apa reaksi saya pada saat itu?

Membaca data di atas saya melakukan reaksi menyadari pentingnya sosial emosi bahwa belajar adalah interaksi penting menuju masa depan peserta didik. Belajar di kelas dan di luar sekolah adalah pembentukan karakter, persiapan diri untuk menyiapkan diri lebih baik baik di industri dan wirausaha.

Membaca data di atas satu kata yakni : "Change" Perubahan, berubah dan merubah. Perubahan radikal konstuksional di masa belajar mengajar menggunakan pendekatan sosial emosional dan berdiferensiasi pada peserta didik sebagai drivernya adalah guru dan kurikulum, passengernya adalah siswa dan orang tua.

Kolaborasi membentuk ekosistem belajar untuk bersama berubaha dilakukan dengan diskusi, sarasehan dan obrolan positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun