"Jadi, kamu pulang karena dikabarin bibik luka parah?" Wika bertanya penuh antusias. "Lah, harusnya kamu ingat kalau emakku bukan wanita bar-bar."
"Namanya juga kena pelet, Mbak. Mana ingat Mak Linik anti kontak fisik?"
"Sadar juga kalau emakmu suka main pelet," sahut Mak Linik.
Juleha tersenyum tipis, dia memang sudah biasa mendengar omelan emak tirinya.
"Mandi terus makan sono, Ha."
"Iya, Mak. Makasih."
Namun, alih-alih mandi, Juleha justru mendekati bapaknya yang tengah terbatuk-batuk. Tangan mulusnya mengambil minum untuk sang bapak. Wika buru-buru mengambil tisu lalu mengelap mulut bapak.
"Bapak minta kepada kalian, jadikan pengamalan orang tua sebagai cermin agar kelak tidak terjebak dalam kubangan yang sama. Tidak mudah menjalani kehidupan poligami."
***Bersambung***