Mohon tunggu...
Ali Mahfud
Ali Mahfud Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati pendidikan, politik, sepak bola, dan penikmat es kelapa muda

Alam butuh keseimbangan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sales Obat Kuat Itu Bernama Kecebong-Kampret

25 Desember 2019   05:01 Diperbarui: 25 Desember 2019   04:59 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang menarik dari walikota Surabaya, Tri Rismaharini bukanlah prestasinya, tapi lawannya.

Di Indonesia banyak pejabat yang berprestasi.

Di indonesia juga tidak kurang pejabat yang bener kerjanya.

Pertanyaannya kemudian kenapa yang diviralkan, bukan diberitakan, selalu atau lebih sering Risma, walikota Surabaya, dengan Anies Baswedan gubernur DKI?

Jawabannya satu: karena mereka dipelihara oleh kecebong dan kampret.

Dua binatang aneh yang hobi berseteru di media sosial mana pun. 

Ada berita prestasi Anies, kecebong yang rusuh di kolom komentar. Ada artikel soal Risma, kampret yang nyolot. Keduanya selalu begitu. 

Iya, begitu. 

Padahal bisa jadi baik Anies maupun Risma gak ada masalah apa pun. Keduanya bekerja untuk kemajuan daerahnya masing-masing.

Pokoknya, ini pokoknya ya, setiap kali ada prestasi yang diberitakan dari salah satu kubu, atau ada kabar buruk yang menimpa di salah satu wilayah dua pemerintahan itu pasti diramaikan sama kecebong dan kampret. 

Mereka ini sudah seperti sales produk obat kuat yang selalu nyempil di antara ribuan komentar netizen meskipun selalu tidak nyambung dengan tema atau topik yang dibahas. 

Yang terbaru soal pengelolaan sampah di Surabaya.

 Walikota Risma sontak dibanding-bandingkan dengan Anies yang dianggap gagal dan kalah jauh dengan Risma. 

Semua kecebong ramai mempromosikan Risma. 

Semua kampret tak kalah ramai menyinyirkan apa yang dijual kecebong dari Risma. 

Padahal kalau mau jujur dan sedikit mencari informasi lebih luas program pengelolaan sampah yang menjadi prestasi Risma itu sudah lama dimulai. Malah tahun 2014 beritanya sudah banyak beredar. Tahun di mana Ahok dan Jokowi masih jadi pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Tapi, bukan kecebong namanya kalau tidak menyerang Anies lewat sisi mana pun. Dan bukan kampret namanya kalau tidak melakukan perlawanan balik dari serangan kecebong. 

Jika diibaratkan kecebong dan kampret ini mirip Israel dan Palestina. Ributnya tak berkesudahan. 

Dan bisa jadi tulisan ini pun bakal jadi medan mereka untuk berperang. Apa lagi kalau nama Anies dan Risma disebut-sebut. Jiwa rusuhnya langsung tersulut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun