Di sisi lain, laga melawan Australia nanti akan menjadi debut bagi pelatih anyar Patrick Kluivert. Kedua pelatih debut di laga resmi pada ajang yang sama yaitu kualifikasi Piala Dunia. Bedanya, saat itu STY melatih Timnas saat kondisinya tengah terpuruk.Â
Berbeda dengan Kluivert, saat ini kondisi Timnas Indonesia tengah percaya diri. Apalagi dibekali dengan skuad yang bagus. Tentu tekanan pun akan semakin berat karena Kluivert sejatinya tidak membangun tim dari nol.
Ekspektasi publik akan hasil positif saat melawan Australia nanti cukup tinggi. Setidaknya Indonesia tidak boleh kehilangan poin di dua laga nanti. Hal itu karena asa untuk lolos ke Piala Dunia terbuka lebar.Â
Hal ini berbeda dengan debut STY ketika pertama kali datang. Mengingat pada saat itu peluang Indonesia untuk lolos tertutup. Jadi, publik sudah legowo dan tidak mengharapkan hasil apapun.
Tapi, tidak dengan Kluivert. Kluivert membawa harapan jutaan orang karena peluang untuk lolos masih ada. Selain itu, skuad yang dimiliki Kluivert saat ini adalah skuad terbaik yang dimiliki oleh kita.
Jadi, debut Kluivert nanti akan jauh lebih berat karena dua hal tadi. Kluivert membawa jutaan harapan pecinta sepak bola nasional untuk tampil di Piala Dunia. Kedua, Kluivert tidak membangun tim dari awal. Tapi, Kluivert sudah diberi skuad yang sudah jadi. Tentu dengan skuad yang ada, maka Kluivert harus bisa melewati capaian dari Shin Tae-yong yang membangun tim ini dari nol.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI