Manga Shuumatsu no Valkyrie memasuki pertarungan seru antara Apollo melawan Leonidas. Pada chapter 80, Leonidas pada posisi yang kurang menguntungkan.Â
Pada chapter tersebut, kita juga diberi tahu senjata Apollo yang disebut "thread of artemis." Nama senjata tersebut diambil dari saudara kembar Apollo.Â
Di chapter tersebut, Serangan Leonidas tidak sekuat serangan pertama meski bisa menjatuhkan Apollo. Leonidas lalu kembali menyerang tapi Apollo berhasil menghindar.
Apollo bergerak cepat dan di tangnnya keluar sinar terang yang disebut benang artemis. Benang tersebut bisa berubah ke dalam beberapa bentuk senjata.Â
Nah, menurut Brunnhilde benang tersebut terbuat dari cahaya. Semua serangan Leonidas bisa dihindari dengan cara tersebut. Lalu, bagaimana kelanjutan chapter selanjutnya?
Pada artikel ini akan diulas bocoran Shuumatsu no Valkyrie chapter 81. Berikut ulasannya.Â
Leonidas mengatakan sesuatu pada Apollo, "jangan berdiri di depan Sparta."Â
Panel lalu kembali pada kilas balik saat terjadi pertempuran plataea di mana hanya 91 orang saja yang bisa memusnahkan satu pasukan.Â
Leonidas lalu berbicara  tentang kebanggaan menjadi seorang Spartan di mana pada saat yang sama Apollo mempermalukan mereka.Â
Mendengar perkataan itu, Apollo sama sekali tidak sadar bahwa ia tidak menghormati Sparta. Di sisi lain, Apollo juga tidak peduli karena ia adalah dewa dan tidak perlu menghargai manusia.Â
Di sisi lain, Apollo sudah berubah ke dalam mode tempur. Di sisi lain, tidak hanya Leonidas yang terprovokasi oleh Leonidas tapi sang valkyrie yang menjadi volund, Geirolul juga ikut terpancing.Â
"Aku akan membunuhnya." Senjata Leonidas yang sebelumnya berbentuk yoyo kini berubah menjadi gada (Phalanx) dengan rantai. Artinya, senjata Leonidas sudah bertransformasi.Â
Leonidas berjalan dan langsung mengarahkan gada tersebut pada Apollo. Serangan tersebut disebut dengan "phalanx impact."
Apollo yang sebelumnya sudah membuat garis di sisi kiri dan kanan kini tidak memiliki pilihan lain untuk menghindar ke samping. Pukulan keras Leonidas berhasil menghacurkan arena.Â
Di luar dugaan, Apollo berhasil menghindari serangan Leonidas. Apollo melangkah mundur dan langsung mendaratkan pukulan tepat pada perut Leonidas. Apollo mencoba kembali memukul, tapi Leonidas berhasil menahan dengan rantai gadanya.Â
Leonidas lalu memperbaiki keseimbangan dan mencoba untuk menyerang Apollo kembali. Tapi, Apollo jauh lebih siap menerima serangan itu. Hal itu bisa dilihat karena Apollo sudah memasang kuda-kuda menunggu serangan selanjutnya.Â
Leonidas kembali terpancing, Apollo justru berhasil menyerang dan meninju tepat ke arah wajah Leonidas.Â
Sebelumnya, Leonidas jatuh ke tanah tapi dengan benang artemis Apollo berhasil menarik wajah Leonidas ke arahnya lalu meninju sekuat tenaga.Â
Selain itu, Apollo juga melilitkan benang artemis pada tangannya sehingga serangan Apollo sangat telak dan tidak bisa dihindari Leonidas. Seketika cahaya pun keluar saat serangan itu terjadi.
Pukulan Apollo tersebut tampaknya sangat kuat. Wajah Leonidas berdarah dan tidak sadarkan diri. Meski begitu, tekad sparta Leonidas tidak habis dan langsung sadar.Â
Ia lalu menarik benang artemis milik Apollo. Apollo lalu tertarik ke arah Leonidas dan tanpa basa basi Leonidas menyundul wajah Apollo. Serangan itu cukup telak dan wajah Apollo sama berdarahnya dengan Leonidas.Â
Apollo tentu terkejut dengan aksi nekat dari Leonidas. Melihat momentum itu, Leonidas kembali menyerang dengan gadanya. Apollo terlempar begitu jauh sampai-sampai ia sujud di depan Leonidas.Â
Lalu, apakah serangan tersebut benar-benar membuat Apollo mengakui kesalahannya atau justru hanya sandiwara belaka? Nah, tentu jawaban lengkapnya harus menunggu bulan depan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI