Leuwi dalam Bahasa Indonesia berarti lubuk, atau bagian dari sungai. Ketika sampai di lokasi, pendengaran Anda hanyalah riak-riak air sungai yang tidak terlalu deras, dan suara pepohonan yang ditiup oleh angin.Â
Suasana begitu sejuk, air yang jernih dan sungai yang tidak terlalu dalam membuat suasana menjadi semakin nyaman. Selain itu, adanya dua tebing di antara sungai menambah keindahan tersendiri.Â
Anda bisa dengan sesuka hati bermain air di sana, ditambah lagi warga menyediakan rakit bambu untuk bersenang-senang. Lokasi ini memang belum dikelola dengan baik.Â
Hal itu bisa dilihat dari kurangnya fasilitas di sini, kamar mandi di sini sama sekali belum ada. Hanya sebuah gubuk kecil yang disediakan oleh warga. Airnya pun langsung dari sungai. Tetapi sungai di sini jernih.Â
Warung pun hanya ada satu seingat saya, itu pun tidak lengkap. Tetapi di lokasi sudah disediakan saung alias tempat lesehan dari bambu. Saung bisa dijadikan tempat istirahat yang nyaman.Â
Meskipun untuk sampai ke sini butuh perjuangan, tetapi rasa capek itu terbayar oleh asrinya pemandangan di sini. Tempat yang cocok untuk menghilangkan penat di tengah hiruk pikuknya kota.Â
Jika belum puas dengan Leuwi Tonjong, dari sini Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Santolo. Perjalanan cukup jauh, bisa sampai dua jam.Â
Dari gunung ke pantai. Itulah rutenya. Nah selain Santolo, Anda juga bisa berkemah di Puncak Guha. Mengapa disebut puncak karena memang terletak di atas batu karang besar, bisa dibilang bukit.Â
Dan di bawahnya adalah lautan luas. Jika di Leuwi Tonjong hanya riak-riak air yang didengar, di Puncak Guha Anda akan mendengar suara deburan ombak. Tiket masuk ke Puncak Guha 5 ribu perorang.
Nama Puncak Guha tampaknya sudah sangat jelas menggambarkan objek wisata ini. Objek wisata yang menawarkan bukit hijau di atas gua karang dengan pemandangan laut di bawahnya.