Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Leuwi Tonjong, Surga Tersembunyi di Pelosok Garut Selatan

30 April 2021   05:48 Diperbarui: 30 April 2021   06:09 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panorama Leuwi Tonjong terletak di Kecamatan Cihurip, Garut Selatan. (Dokumen pribadi)

Jawa Barat memang terkenal dengan potensi alamnya. Hal itu sesuai dengan semboyan Jawa Barat gemah ripah repeh rapih yang berarti Jawa Barat adalah provinsi yang subur dan makmur, serta rakyatnya yang hidup dengan rukun. 

Beberapa wilayah di Jawa Barat mempunyai potensi alam yang menjanjikan. Selain terkenal karena mojangnya yang cantik, suasana alam di beberapa wilayah Jawa Barat juga demikian. Salah satunya Garut. 

Garut memang cukup terkenal untuk dijadikan sebagai destinasi wisata. Kota yang dijuluki sebagai Swiss van Java ini memliki potensi wisata yang cukup menjanjikan baik itu untuk kuliner, maupun wisata alam. 

Beberapa wisata alam di Garut cukup terkenal. Jika Anda senang dengan kesejukan, dan hobi naik gunung, maka Anda bisa memilih wisata Gunung Papandayan, Gunung Guntur atau Gunung Cikuray. 

Wisata keluarga seperti pemandian air hangat juga bisa dijadikan opsi untuk berlibur bareng keluarga. Di Garut ada pemandian air hangat Cipanas, Kawah Darajat hingga Sabda Alam.


Bagi yang menyenangi pantai, Anda juga bisa mengunjungi beberapa pantai yang berada di Garut. Sebut saja pantai Santolo, Rancabuaya, hingga Sayang Heulang. 

Jika Anda berkunjung ke Garut, jangan sampai melewatkan salah satu destinasi wisata alam tersemunyi. Destinasi tersebut adalah Leuwi Tonjong yang terletak di Kampung Rontog, Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Garut Selatan. 

Jika dari Garut Kota, Anda membutuhkan waktu sekitar dua sampai tiga jam. Namun, selama perjalanan tersebut Anda akan disuguhkan dengan pemandangan indah. 

Di sepanjang jalan, Anda disuguhi rindangnya pepohonan yang menyejukkan dan kebun teh. Maklum saja, untuk datang ke sini Anda harus melewati pegunungan. 

Pemandangan jalan menuju Leuwi Tonjong. (dokumen pribadi) 
Pemandangan jalan menuju Leuwi Tonjong. (dokumen pribadi) 

Tetapi jalanan di sini teraspal dengan baik. Jalan yang berkelok-kelok, hijaunya pemandangan yang jauh dari kemacetan kota memang menjadi tempat yang cocok untuk berkendara. 

Karena harus melewati pegunungan, sebaiknya untuk datang ke sini lebih baik pagi menjelang siang. Karena jika harus melewati kawasan ini malam hari, kondisi jalanan yang gelap dan jurang di sisi jalan bisa membahayakan. 

Untuk ke Leuwi Tonjong juga lebih baik di musim kemarau. Di musim hujan jalanan cukup licin, dan air sungai yang ada di leuwi menjadi keruh serta deras. 

Dari Cihurip, Anda butuh berkendara sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke Leuwi Tonjong. Tetapi, jika menggunakan roda empat, Anda tidak bisa membawa kendaraan tersebut. 

Akses ke sana hanya bisa dilewati oleh motor, karena jalan yang menanjak dan sempit. Tetapi tenang saja, ada ojek pengkolan yang bisa mengantarkan. Jangan harap ada ojol, kondisi di sini jauh ke kota. 

Untuk yang memakai motor sendiri, Anda bisa memarkirkan motor di depan pintu masuk Leuwi Tonjong. Tidak usah khawatir, karena dekat dengan pemukiman warga jadi aman. 

Untuk tiket masuknya sendiri cukup murah, di hari biasa hanya 5 ribu dan hari libur 10 ribu. Nah jika sudah sampai di depan pintu masuk Leuwi Tonjong, siapkan fisik Anda dengan baik.

Anda harus berjalan kaki, tidak masalah jika jalanan tersebut datar. Tetapi untuk sampai ke sana, Anda harus menuruni jalanan yang cukup curam. Dan turunan tersebut cukup ekstrem. 

Di sisi jalanan hanya ada pepohonan hijau. Mungkin jika untuk menuruni trek ini tidak akan capek. Masalahnya adalah ketika Anda pulang nanti. Siap-siap disuguhkan dengan jalanan yang menanjak.

Leuwi Tonjong. (dokumen pribadi) 
Leuwi Tonjong. (dokumen pribadi) 

Tetapi, ketika sudah sampai lokasi. Rasa capek tadi akan terbayarkan dengan puas. Anda akan disajikan dengan pemandangan alam yang indah. Sulitnya akses ke sini membuat Leuwi Tonjong masih asri. 

Leuwi dalam Bahasa Indonesia berarti lubuk, atau bagian dari sungai. Ketika sampai di lokasi, pendengaran Anda hanyalah riak-riak air sungai yang tidak terlalu deras, dan suara pepohonan yang ditiup oleh angin. 

Suasana begitu sejuk, air yang jernih dan sungai yang tidak terlalu dalam membuat suasana menjadi semakin nyaman. Selain itu, adanya dua tebing di antara sungai menambah keindahan tersendiri. 

Anda bisa dengan sesuka hati bermain air di sana, ditambah lagi warga menyediakan rakit bambu untuk bersenang-senang. Lokasi ini memang belum dikelola dengan baik. 

Hal itu bisa dilihat dari kurangnya fasilitas di sini, kamar mandi di sini sama sekali belum ada. Hanya sebuah gubuk kecil yang disediakan oleh warga. Airnya pun langsung dari sungai. Tetapi sungai di sini jernih. 

Warung pun hanya ada satu seingat saya, itu pun tidak lengkap. Tetapi di lokasi sudah disediakan saung alias tempat lesehan dari bambu. Saung bisa dijadikan tempat istirahat yang nyaman. 

Meskipun untuk sampai ke sini butuh perjuangan, tetapi rasa capek itu terbayar oleh asrinya pemandangan di sini. Tempat yang cocok untuk menghilangkan penat di tengah hiruk pikuknya kota. 

Jika belum puas dengan Leuwi Tonjong, dari sini Anda bisa melanjutkan perjalanan ke Pantai Santolo. Perjalanan cukup jauh, bisa sampai dua jam. 

Dari gunung ke pantai. Itulah rutenya. Nah selain Santolo, Anda juga bisa berkemah di Puncak Guha. Mengapa disebut puncak karena memang terletak di atas batu karang besar, bisa dibilang bukit. 

Dan di bawahnya adalah lautan luas. Jika di Leuwi Tonjong hanya riak-riak air yang didengar, di Puncak Guha Anda akan mendengar suara deburan ombak. Tiket masuk ke Puncak Guha 5 ribu perorang.

Nama Puncak Guha tampaknya sudah sangat jelas menggambarkan objek wisata ini. Objek wisata yang menawarkan bukit hijau di atas gua karang dengan pemandangan laut di bawahnya.

Puncak Guha, Garut. (dokumen pribadi) 
Puncak Guha, Garut. (dokumen pribadi) 

Dan Anda mendirikan tenda di atas bukit itu. Sebuah sensasi baru dalam berkemah. Tenda langsung berhadapan dengan Pantai Selatan. Memang mantap untuk dijadikan tempat cuci mata.

Berbeda dengan Leuwi Tonjong, tempat ini sudah dikelola dengan baik. Fasilitas MCK juga tersedia, selain itu ada juga warung untuk keperluan membeli makanan. 

Leuwi Tonjong dan Puncak Guha memang menjadi pilihan yang pas. Di Leuwi Tonjong Anda bermain air sepuas mungkin, di Puncak Guha adalah tempat istirahat dengan berkemah. 

Perjalanan yang lelah ditutup dengan tempat istirahat yang menyatu dengan alam. Sisi lain berwisata tentunya jelas, kita jadi tahu, betapa luar biasanya alam ciptaan Tuhan. 

Kita sebagai manusia adalah penikmat sekaligus perusak. Sisi destruktif yang dimiliki manusia lah yang membuat alam ini menjadi hancur. Perbuatan nista kepada alam hanya akan mendatangkan bencana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun