Mohon tunggu...
Achmad Daanii Haidar
Achmad Daanii Haidar Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menggali Kemandirian Desa di Luar Dana Desa (Studi Kasus Inovatif: Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul)

9 Oktober 2025   15:07 Diperbarui: 9 Oktober 2025   15:07 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

5. Keterlibatan Masyarakat dan Transparansi Memengaruhi Keberhasilan Inovasi Sumber Dana Desa:

Keterlibatan Masyarakat (Partisipasi):

  • Panggungharjo: Keterlibatan masyarakat terwujud dalam model Tripartit: masyarakat sebagai pemilik, konsumen, dan pemasok. Warga menyerahkan sampah dan minyak jelantah, membeli air bersih dan pupuk, dan beberapa direkrut menjadi karyawan BUMDes.
  • Dampak Keberhasilan: Partisipasi menciptakan rasa kepemilikan (sense of ownership). Ketika masyarakat merasa memiliki dan mendapatkan manfaat langsung (pembagian Sisa Hasil Usaha/SHU, lingkungan bersih, air lancar), mereka akan menjaga kelangsungan usaha BUMDes. Tanpa dukungan ini, BUMDes akan dianggap sebagai "milik perangkat desa" dan mudah ditinggalkan saat menghadapi kesulitan.

Transparasi:

  • Panggungharjo: Keberhasilan BUMDes Panggung Lestari sangat didukung oleh transparansi pengelolaan keuangan. Pengelola BUMDes wajib membuat laporan keuangan yang akuntabel, mudah diakses, dan dipublikasikan secara rutin kepada masyarakat melalui forum musyawarah atau papan informasi.

  • Dampak Keberhasilan: Transparansi membangun kepercayaan (trust). Kepercayaan adalah modal sosial terbesar desa. Dengan transparansi, perangkat desa terhindar dari tuduhan korupsi atau penyalahgunaan dana, yang pada gilirannya akan menarik minat investor atau mitra swasta untuk berkolaborasi. Sebaliknya, ketiadaan transparansi akan menimbulkan kecurigaan, konflik, dan membuat inovasi apa pun mustahil untuk bertahan lama.

6. Peran Mahasiswa atau Generasi Muda dalam Mendorong Inovasi Penggalian Sumber Dana di Desanya Masing-masing 

Generasi muda (termasuk mahasiswa) adalah katalisator utama untuk inovasi di desa, membawa energi, pengetahuan baru, dan koneksi ke dunia luar. 

Peran Kunci Generasi Muda diantaranya = 

  • Aktor Inovasi dan Digitalisasi (Transfer Pengetahuan): Mahasiswa KKN atau Diaspora Desa: Menerapkan pengetahuan akademik mereka untuk memecahkan masalah desa (misalnya, membantu BUMDes Panggungharjo mengolah jelantah menjadi R-UCO). Mereka juga menjadi garda terdepan dalam digitalisasi, mulai dari manajemen media sosial BUMDes, membuat sistem administrasi desa berbasis digital, hingga membuat platform e-commerce untuk produk desa.
  • Peningkatan Kapasitas SDM: Mengorganisir pelatihan keterampilan praktis (pembukuan sederhana, digital marketing, branding) untuk UMKM dan pengurus BUMDes. Mereka menjembatani kesenjangan keahlian antara desa dengan standar industri modern.
  • Jaringan dan Kemitraan (Broker):  Memanfaatkan jaringan kampus, alumni, dan komunitas profesional di kota untuk menarik kemitraan, investasi, atau program Corporate Social Responsibility (CSR) ke desa. Mereka adalah jembatan yang menghubungkan desa dengan dunia luar.
  • Agen Kontrol Sosial dan Transparansi: Sebagai kelompok yang relatif independen, mereka dapat menjadi suara yang mendorong tata kelola desa yang lebih bersih dan transparan, memastikan akuntabilitas penggunaan dana desa dan laba BUMDes.

Di Desa Panggungharjo, keberhasilan inovasi seperti pengolahan jelantah menjadi R-UCO tidak lepas dari sinergi antara perangkat desa dengan akademisi dan generasi muda yang membawa teknologi dan ide segar. Mahasiswa, dengan semangat idealisme dan penguasaan teknologi, adalah harapan desa untuk beralih dari sekadar penerima bantuan menjadi produsen dan inovator sejati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun