• Hilangnya Integritas dan Transparansi: Ini adalah faktor kegagalan paling krusial. Jika pengelola BUMDes (atau perangkat desa) tidak transparan dan melakukan penyelewengan dana, kepercayaan publik akan hancur seketika. Tanpa modal sosial (kepercayaan), inovasi tidak akan berkelanjutan.
•  Intervensi Politik: Jika BUMDes dijadikan alat kepentingan politik kelompok tertentu, keputusan bisnisnya menjadi tidak rasional dan profesional. Penggantian pengurus BUMDes berdasarkan afiliasi politik sering kali menjadi penyebab utama kemacetan usaha.
• Kurangnya Kapasitas SDM: Banyak BUMDes gagal karena modal DD habis untuk usaha tanpa didukung oleh SDM yang memiliki kemampuan manajerial, pemasaran, dan pembukuan yang memadai. Inovasi teknologi yang dibawa dari luar akan sia-sia jika tidak ada SDM lokal yang mampu mengoperasikannya.
3. Strategi Tambahan Jika Saya Adalah Perangkat Desa; Â Jika saya adalah perangkat desa di Panggungharjo atau desa dengan potensi serupa, strategi tambahan saya akan berfokus pada digitalisasi, peningkatan kualitas SDM, dan ekspansi pasar untuk melipatgandakan dampak BUMDes Panggung Lestari.
Strategi Tambahan:
A. Digitalisasi Layanan BUMDes dan Data Desa:Â
• Mengembangkan Aplikasi Layanan Digital Terpadu Desa (misalnya, platform e-commerce lokal) untuk memasarkan produk BUMDes (pupuk, kerajinan) dan produk UMKM desa secara langsung ke pasar nasional dan internasional.
• Menerapkan sistem pembayaran digital (QRIS) untuk semua transaksi BUMDes dan layanan desa untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.
B. Membentuk Venture Capital (VC) Mikro Desa:
• Mengalokasikan sebagian laba BUMDes untuk membentuk dana investasi mikro bagi anak-anak muda desa yang memiliki ide bisnis baru (misalnya, startup pertanian berbasis teknologi). Ini bertujuan menumbuhkan wirausaha baru di luar unit usaha BUMDes inti.
C. Sertifikasi dan Standarisasi Produk: