Mohon tunggu...
Achmad Daanii Haidar
Achmad Daanii Haidar Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Mahasiswa Ilmu Ekonomi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Petani Mesuji: Ketika Program Reforma Agraria Jadi Mimpi Buruk bagi Petani Miskin

25 Maret 2025   12:58 Diperbarui: 25 Maret 2025   12:58 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dalam proses persidangan, para petani menghadapi tantangan besar. Mereka kesulitan menghadapi tekanan dari pengacara perusahaan dan keterbatasan akses terhadap pendampingan hukum. Pada akhirnya, pengadilan memutuskan untuk memenangkan PT SWA dengan alasan bahwa perusahaan tersebut memiliki izin yang sah dari pemerintah. Putusan ini menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan petani yang merasa hak-hak mereka telah dirampas oleh sistem yang tidak berpihak kepada mereka.

Dampak Konflik Agraria di Mesuji

Konflik agraria di Mesuji memiliki dampak yang luas dan mendalam, tidak hanya bagi petani yang terdampak secara langsung tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak yang muncul akibat konflik ini antara lain:

  1. Korban Jiwa dan Kekerasan
    Bentrokan yang terjadi di Mesuji menyebabkan jatuhnya korban jiwa, baik dari pihak petani maupun aparat keamanan. Kekerasan yang terjadi mencerminkan kegagalan negara dalam menangani persoalan agraria dengan pendekatan yang adil dan manusiawi.

  2. Kerugian Ekonomi bagi Petani
    Banyak petani kehilangan lahan garapan mereka akibat konflik berkepanjangan. Tanpa lahan, mereka kehilangan sumber penghidupan dan semakin terjerumus dalam lingkaran kemiskinan.

  3. Hilangnya Kepercayaan terhadap Pemerintah dan Hukum
    Masyarakat, terutama petani, merasa bahwa negara tidak hadir untuk melindungi hak-hak mereka. Ketidakadilan dalam proses hukum semakin memperburuk ketidakpercayaan mereka terhadap pemerintah dan sistem peradilan.

  4. Potensi Radikalisasi dan Konflik Sosial
    Ketidakadilan dalam penyelesaian sengketa tanah dapat memicu radikalisasi di kalangan petani yang merasa tidak memiliki pilihan selain melakukan perlawanan. Jika konflik ini tidak ditangani dengan baik, ketegangan sosial yang lebih besar bisa muncul di berbagai wilayah lain di Indonesia.

Pelajaran dari Kasus Mesuji

Kasus Mesuji memberikan banyak pelajaran penting bagi pemerintah dalam pelaksanaan Reforma Agraria. Beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah konflik serupa di masa depan antara lain:

  1. Pembenahan Data Kepemilikan Lahan
    Data yang akurat dan transparan sangat penting untuk menghindari sengketa tanah. Pemerintah harus memastikan bahwa proses verifikasi kepemilikan tanah dilakukan secara adil dan dapat dipertanggungjawabkan.

  2. Penyelesaian Sengketa Secara Adil dan Transparan
    Pemerintah harus memperkuat mekanisme penyelesaian konflik agraria dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk petani, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
    Lihat Vox Pop Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun