Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengemas Pesona Mandalika Melalui Sport Tourism

17 November 2021   18:01 Diperbarui: 17 November 2021   18:08 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mandalika - Lombok. Sumber: indonesia.travel

Nama Mandalika begitu tenar akhir-akhir ini. Kehadiran Sirkuit Mandalika di Lombok, NTB banyak dibicarakan oleh banyak orang. Foto-foto sirkuit ini pun berseliweran di media sosial. Salah satu foto paling ikonik yaitu saat Pak Jokowi menjajal sirkuit tersebut. Di atas kuda besi Kawasaki W175, beliau mencoba sirkuit sepanjang 4,3 kilometer ini.

Ada kebanggaan tersendiri saat saya melihat sirkuit megah ini. Beberapa hari ke depan Indonesia akan menjadi tuan rumah gelaran adu balap World Superbike. Setelah Kejuaraan Dunia Superbike, seri MotoGP juga akan dilaksanakan di Sirkuit Mandalika tahun 2022. Terakhir kali, Indonesia menjadi tuan rumah MotoGP pada tahun 1996 di Sirkuit Sentul. Valentino Rossi jadi jawara saat itu. Sayang sekali, The Doctor baru saja pensiun. Sehingga, tak mungkin kita menonton aksinya di Mandlika nanti.

Saya baru dua kali datang ke Pulau Lombok. Tidak di Mandalika, tetapi di Rinjani dan Senggigi. Meski berkunjung sebentar saja, kenangan akan indahnya Pulau Lombok tak akan pernah terlupa.

Gunung Rinjani. Sumber: indonesia.travel
Gunung Rinjani. Sumber: indonesia.travel

Pulau Lombok punya banyak keindahan alam. Mulai dari pantai, hingga gunungnya. Semuanya memesona. Tak salah jika pemerintah menetapkan Mandalika sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP). Penetapan DSP Mandalika ini akan membuat potensi wisata yang ada bisa secara optimal dikembangkan.

Sirkuit Mandalika memiliki daya tarik yang kuat bagi wisatawan. Ia hadir di momen yang tepat tatkala kurva pandemi telah melandai dan orang-orang mulai melakukan aktivitas luar ruang seperti traveling. Ia juga hadir di momen yang tepat ketika sport tourism tengah naik daun dalam industri pariwisata saat ini.

Sport tourism menjadi sektor wisata yang pertumbuhannya paling cepat. Banyak wisatawan tertarik pada olahraga, baik sebagai peserta maupun sebagai penonton. Data Kemenparekraf menyebutkan pertumbuhannya 6 persen per tahun dengan nilai USD 600 miliar. Kontribusinya 25 persen dari total penerimaan industri perjalanan dan pariwisata nasional.

Selain balapan di Mandalika, banyak event olahraga lain yang dilaksanakan di Lombok. Misalnya di Taman Nasional Gunung Rinjani yang kerap dipergunakan untuk trail running (belari di alam terbuka). Gunung Rinjani dengan perbukitan di sekitarnya tentu menawarkan keindahan sekaligus tantangan bagi peserta lomba.

Tak hanya di gunung, pantai-pantai di Lombok juga menjadi tempat menarik untuk berlari. Ada Mekaki Marathon, Mandalika Marathon, dan Lombok Marathon.

Saya punya keinginan untuk bisa mengikuti salah satu lomba lari di Lombok, serta menjadikannya sebagai event favorit seperti Jakarta, Jogja, Borobudur, atau Bali Marathon yang pernah saya ikuti. Tentunya tidak untuk mengejar podium. Hanya sebagai peserta penggembira, untuk berolahraga sambil berwisata.

Mengikuti Bali Marathon. Sumber: dokumen pribadi
Mengikuti Bali Marathon. Sumber: dokumen pribadi

Setiap event marathon punya daya tarik dan keunikan masing-masing. Ada keindahan alam dan atraksi budaya yang ditampilkan oleh masyarakat lokal di sepanjang rute lomba. Aksi-aksi  menghibur tersebut bisa saya jumpai di Bali, Borobudur, dan Jogja. Mereka mampu membangkitkan semangat saya untuk menyelesaikan lari sejauh 42 kilometer.

Pelari rekreasional jumlahnya besar. Ada yang datang sendiri, ada pula yang datang bersama komunitas dan keluarga. Mereka yang datang dari luar kota menghabiskan waktu setidaknya 2 hari di sekitar lokasi lomba.

Ada aktivitas menginap, menyewa kendaraan, menikmati kuliner lokal, serta berbelanja yang akan menggerakkan ekonomi setempat. Biaya tidak sedikit yang harus dikeluarkan oleh penikmat sport tourism, harus diimbangi dengan kesan dan pengalaman positif yang diperoleh.

Pengalaman enak atau tidak enak saat mengikuti event itu yang akan menjadi pertimbangan apakah para penikmat sport tourism akan kembali lagi atau tidak pada even di tahun berikutnya. Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dan pemangku kepentingan terkait.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar penikmat sport tourism mau datang kembali ke event berikutnya. Yang pertama, yaitu biaya terjangkau. Bagi pemilik budget pas-pasan, biaya akomodasi adalah hal krusial. Harga tiket perjalanan memiliki prosentase biaya paling besar, terutama bagi mereka yang berasal dari lokasi yang jauh. Untuk mendapatkan harga lebh murah, mereka biasanya akan mencari harga promo jauh-jauh hari.

Jarak Jakarta-Lombok berjarak 1327 kilometer, hampir sama dengan jarak Jakarta-Singapura (1268 kilometer). Jika hanya melihat hal ini, harga tiket untuk tujuan Lombok atau Singapura dari Jakarta seharusnya tidak jauh berbeda.

Kenyataannya, bisa saja harga tiket ke Singapura menjadi jauh lebih murah karena ada promo. Tak heran jika event sport tourism seperti Singapore Marathon banyak diikuti oleh pelari dan penikmat sport tourism dari Indonesia.  Seharusnya mereka bisa mengikuti event tersebut di Indonesia Aja jika harga tiket pesawat ke destinasi-destinasi di Indonesia lebih terjangkau.

Faktor kedua yaitu sarana transportasi selama kegiatan berlangsung. Ketersediaan alat transportasi umum menjadi hal penting. Ongkos untuk naik mobil angkutan umum, bus, atau kereta api yang relatif murah bisa menghemat pengeluaran, jika dibandingkan dengan menyewa taksi atau ojek online.

Pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti jalan, terminal, bandara, dan lainnya juga sangat diperlukan. Pembangunan jalan by pass dari Bandara Lombok ke Mandalika perlu kita apresiasi, karena akan mempersingkat jarak dan waktu tempuh.

Ketiga, yaitu otentisitas alam dan budaya perlu dijaga. Kita perlu bangga dengan apa yang kita miliki, tak perlu meniru apa yang ada di negeri lain. Saat ini ada semacam latah untuk membuat letter mark berupa tulisan besar di lokasi wisata. Atau, pembuatan miniatur bangunan populer seperti menara Eifel di lokasi wisata alam. Padahal, belum tentu perlu.

Mandalika-Lombok memiliki pesona alam dan budaya. Ini yang perlu disuguhkan bagi wisatawan. Misalnya, dengan menyajikan atraksi gendang beleq saat berlangsungnya event olahraga.

Olahraga tradisional asal Lombok juga perlu diangkat. Jika di Nias ada lompat batu, Sumatera Barat punya pacu jawi, maka Lombok memiliki belanjakan. Belanjakan ini adalah permainan beladiri menyerang lawan dengan menendang menggunakan tumit atau telapak kaki.

Keempat, memberdayakan masyarakat. Warga lokal perlu secara aktif terlibat dalam menyukseskan sport tourism. Selain atraksi budaya, keramahtamahan warga untuk menyambut wisatawan juga akan meninggalkan kesan positif.

Saat mengikuti Borobudur Marathon, saya sangat terkesan dengan dukungan warga Magelang. Mereka memberikan teriakan dan tepuk tangan penyemangat, bahkan ada warga yang menyediakan teh hangat bagi peserta lomba.

Sirkuit Mandalika. Sumber: kompas.com
Sirkuit Mandalika. Sumber: kompas.com

Lombok punya pesona alam dan budaya begitu luar biasa, yang bisa dikemas melalui sport tourism. Sport tourism akan semakin meningkatkan kunjungan wisatawan, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi finansial kepada pemerintah daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Lusa, kejuaraan dunia Superbike siap diselenggarakan di Sirkuit Mandalika. Ajang internasional ini menjadi momentum yang tepat untuk terus menunjukkan Wonderful Indonesia kepada dunia. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat setempat diperlukan untuk suksesnya sport tourism di Mandlika-Lombok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun