Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Karakter Asli Anies Semakin Kelihatan?

4 April 2017   12:43 Diperbarui: 4 April 2017   12:52 9621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan di acara debat Mata Najwa, Metro TV, 27 Maret 2017 (Metro TV/Twitter)

Dengan pengakuannya bahwa bagi dia hanya orang Islam saja yang berhak menjadi gubernur DKI Jakarta, berarti pula pengakuan Anies terhadap kebhinekaan, sebagai perajut kebhinekaan selama ini ternyata merupakan suatu pencitraan saja. Sebab, bagaimana mungkin Anda menyatakan mengakui dan mendukung pluralisme dan kebhinekaan bangsa Indonesia, tetapi bersamaan dengan itu Anda hanya mengakui golongan tertentu saja yang boleh menjadi pimpinanan?

Jadi, ternyata sikap Anies Baswedan yang sebelumnya dikenal publik sebagai sosok yang berpihak kepada heterogenitas, atau  pluralisme, hanyalah sikap yang seolah-olah saja. Aslinya, ia tidak seperti itu.

Saat diiming-iming dengan jabatan gubernur DKI Jakarta, keluarlah aslinya. Ternyata ia juga punya pandangan politik yang sama dengan FPI cs, yaitu orang beragama non-muslim tidak berhak menjadi pimpinan di negara ini.  

Maka itu, tak heran pula, Anies begitu cepat akrab dengan petinggi-petinggi ormas Islam radikal dari FPI, FUI, HTI dan lain-lain, karena ternyata dia sepaham dengan mereka tentang pimpinan non-muslim. Tak perduli, ormas-ormas itu mempunyai ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, dan diduga  mempunyai misi terselubung untuk membuat Jakarta dan NKRI menjadi Jakarta dan NKRI yang bersyariah, berdasarkan hukum Islam, menuju suatu cita-cita besar mendirikan negara khalifah untuk menggantikan NKRI berdasarkan Pancasila.

Sikap Anies yang merangkusl ormas anti-kebhinekaan seperti FPI itu, sangat persis, seperti copy-paste saja dengan sosok Prabowo Subianto yang di Pilpres 2014, yang juga berpenampilan seolah-olah berpihak kepada heterogenitas dan pluralisme, tetapi demi bisa menjadi presiden, ia mengakomodasi kelompok ekstremis, dan anti-kebhinekaan, seperti FPI.

Adalah Anies Baswedan sendiri yang pernah berkata seperti itu tentang Prabowo, sekarang sikap Prabowo yang pernah dikecam itu, dilakukan sama persis oleh Anies, bedanya kalau Prabowo dulu demi bisa menjadi presiden, Anies kini demi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta.


Pernyataan penilaian Anies terhadap Prabowo Subianto itu diucapkan Anies, di Jakarta, pada 26 Juni 2014, di kala ia masih menjadi bagian dari tim sukses Jokowi-JK di Pilpres 2014.

Pada kesempatan itu, Anies menyatakan bahwa keliru jika menganggap Prabowo Subianto adalah sosok yang tegas dan pro-pluralisme itu merupakan suatu penilaian yang sangat keliru.

"Kita malah menganjurkan masyarakat untuk menilai secara baik-baik, Prabowo itu tegas dari mananya? Coba tunjukkan, apa bukti kalau Prabowo tegas?" kata Anies ketika itu.

Ketegasan, kata Anies waktu itu, tidak bisa dikaitkan dengan latar belakang militer ataupun gaya bicara yang berapi-api Prabowo. Ia lalu memberi bukti contoh ketidaktegasan Prabowo melalui visi misi yang dia sampaikan.

"Misalnya nih, dia tidak tegas soal perekonomian. Secara retorik dia sering menyampaikan kalau ekonominya bersifat nasionalisme tertutup, tapi saat diskusi dia juga sering sampaikan mengenai ekonomi terbuka. Yang mana yang benar?" ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun