Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Karakter Asli Anies Semakin Kelihatan?

4 April 2017   12:43 Diperbarui: 4 April 2017   12:52 9621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan di acara debat Mata Najwa, Metro TV, 27 Maret 2017 (Metro TV/Twitter)

Oleh karena itu dalam kehidupan bertatanegara, setiap hak dan kewajiban WNI ditentukan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, bukan berdasarkan hukum agama tertentu.

Dalam hal memilih kepala daerah dan kepala negara/pemerintahan, pemilihan itu dilakukan berdasarkan pertimbangan kinerja, kemampuan, dan rekam jejak calon tertentu, berbeda dengan jika ingin memilih pimpinan dalam agama, tentu yang dipilih adalah pimpinan yang seimam.

Lalu, kenapa saya mempertanyakan kejujuran Anies saat dia mengatakan, semua warga negara mempunyai hak yang sama untuk dipilih dan memilih?

Terpojok, Anies Mengaku Sepaham dengan FPI

Karena pernyataan Anies ini bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya, di Mata Najwa yang lain.

Pada Mata Najwa, 25 Januari 2017, ketika ditanya sikap politiknya tentang siapa yang boleh menjadi gubernur DKI Jakarta, apakah sama dengan FPI, yaitu gubernur DKI Jakarta harus orang beragama Islam, Anies awalnya ingin menghindar dari pertanyaan Najwa itu dengan cara berputar-putar menjawabnya, sehingga justru tidak menjawab pertanyaan itu.


Sebetulnya, Anies cukup menjawab dengan “ya”, atau “tidak” berikut alasannya. Tetapi , Anies seolah-olah berpura-pura tidak mengerti pertanyaan Najwa itu, bahkan sempat-sempatnya dia menyindir sikap Ahok yang katanya berbahaya, karena tidak pernah berdialog dengan ormas seperti FPI. Ujung-ujungnya jawaban Anies tidak nyambungdengan pertanyaan Najwa itu.

Najwa bertanya kepada Anies: “Kita tau, sikap politik FPI jelas: Gubernur DKI harus orang (beragama) Islam. Anda sependapat dengan sikap politik itu?”

Anies menghindar menjawabnya, dengan berkata: “Itu adalah pandangan yang disampaikan. Dan, saya, sebagai calon, menawarkan program. Jadi, ini bukan soal pandangan saya pribadi. Ini soal bagaimana Jakarta, gubernurnya siapapun, dia harus mengayomi semuanya. Dan yang diayomi semuanya itu artinya seorang gubernur harus bisa berdialog juga, malah justru berbahaya kalau seorang gubernur berkata, saya tidak mau dengan organisasi ini,saya tidak mau dengan organisasi ini,lalu dengan siapa dia mau?”

Najwa kembali mengingatkan Anies, pertanyaannya belum dijawab: “Pertanyaan saya belum terjawab, Mas Anies, apakah sependapat dengan FPI: gubernur Jakarta harus orang Islam?”

Anies masih mencoba mengelak menjawab pertanyaan Najwa itu, ia masih mencoba berbeli-belit menjawab pertanyaan yang sudah sedemikian jelasnya, katanya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun