Jokowi juga tak membiarkan Pertamina bekerja sendiri, dengan sokongan dari pemerintah pusat berupa pesawat khusus angkutan BBM, Air Tractor AT-802, yang dioperasikan oleh Pelita Air, anak usaha Pertamina.
Satu pesawat Air Tractor AT-802 itu mampu mengangkut 4 ribu liter BBM. Saat ini baru ada dua unit pesawat itu, tetapi Jokowi sudah berjanji bahwa Pemerintah akan segera menambahnya menjadi lima unit, khusus dioperasikan di Papua dan Kalimantan Utara.
Uang dari mana diperoleh pemerintah Pusat untuk membeli pesawat-pesawat itu, kalau bukan dari hasil dari penghilangan subsidi BBM yang diberlakukan sejak pemerintahan Presiden Jokowi berjalan itu?
Sekali lagi, Jokowi membutkikan bahwa dia adalah sosok Presiden yang sungguh-sungguh mengabdi kepada rakyatnya, pada konteks ini, kepada rakyat di Papua. Hanya dalam dua tahun sejak menjadi Presiden, Jokowi sudah empat kali datang ke Papua dengan berbagai program dan mega proyeknya untuk memajukan dan mensejahterakan Papua.
Cara berpikirnya dalam mengatasi berbagai masalah rakyat pun kerap “out of the box”, yang tak terpikirkan oleh kebanyakan orang, dengan hasil yang luar biasa yang mulai terasa sekarang.
Hanya Presiden yang punya karakter merakyat dan rendah hatinya seperti Jokowi-lah yang membuat dia bisa secara spontan, tanpa memandang kedudukannya sebagai Presiden, orang Nomor Satu di Republik ini, justru yang memayungi Gubernur Papua Lukas Enembe, sebagaimana fotonya saya gunakan sebagai ilustrasi artikel ini. *****
Artikel terkait:
Mempertanyakan Efektivitas Tol Laut Jokowi
Saya Bilang, Jokowi Harus Blusukan ke Fakfak
Tol Laut, Supaya Orang Papua Tidak Minum Air Sungai dan Air Hujan Lagi