*
Dugaan korupsi Nur Alam itu semakin kuat terutama saat PPATK menemukan aliran dana yang mencurigakan dari rekening bank yang dimiliki Nur Alam. PPATK lalu melaporkan kepada Kejaksaan Agung untuk ditindaklanjuti.
Janggalnya, penyelidikan penyidik Kejaksaan Agung yang dilakukan sejak 2014 malah terkesan jalan di tempat, sampai KPK yang lebih dulu menemukan bukti-bukti korupsi Nur Alam itu, dan tanpa perlu banyak waktu lagi menetapkan Nur Alam sebagai tersangka. Ada apa dengan Kejaksaan Agung? Perlu diperiksa juga!
Dalam bulan ini juga diperkirakan Nur Alam akan mengenakan seragam oranye KPK alias ditahan.



Amien Rais begitu bersemangat menyerang dan mengecam Ahok, tetapi kita tidak pernah sekalipun mendengar dia secara spesifik menyerang dan mengecam pejabat-pejabat tinggi negara yang korupsi, sehingga menciptakan skandal tingkat tinggi yang benar-benar mengkhianati dan menghina bangsa Indonesia.
Misalnya, saat Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Muchtar terkena OTT (operasi tangkap tangan) KPK, yang membuat kita semua begitu terkejut, ,emgelus dada tak menyangka, dan yang terbaru, Ketua DPD Irman Gusman juga terkena OTT KPK, Amien Rais diam saja.
“Sontoloyo”
Pada 12 September 2016, saat perayaan hari raya Idul Adha, ketika menjadi khotib di shalat Idul Adha di Masjid RS Islam Sukapura, Jakarta Utara, Amien Rais lagi-lagi menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan aspirasi politiknya dengan menyerukan warga DKI Jakarta tidak memilih Ahok, karena Ahok itu gubernur yang anti-orang miskin, antek pemodal, dan tukang gusur.
Pernyataan Amien Rais saat menyampaikan khotbah politiknya itu kontak menimbulkan polemik.
Merespon khotbah politik Amien rais itu, Ketua MUI Ma'ruf Amin menegaskan khotbah yang menjadi salah satu bagian ibadah bagi umat Muslim tidak boleh dipolitisasi untuk menyerang lawan politik.