Tantangan: Jangan sampai masyarakat Indonesia hanya jadi penonton pasif, sementara cerita tentang Indonesia dikuasai pihak luar.
Peluang: Fenomena ini bisa jadi dorongan bagi kreator lokal untuk lebih percaya diri. Kalau orang asing saja bisa sukses dengan konten sederhana tentang Indonesia, seharusnya kita bisa lebih maksimal mengangkat budaya dengan sudut pandang otentik.
Kesimpulan
Fenomena YouTuber asing ini ibarat pisau bermata dua. Mereka membantu mempromosikan Indonesia, tapi juga menjadikan budaya kita sebagai barang dagangan.
Pertanyaannya: Apakah kita puas hanya jadi objek tontonan, ataukah kita siap menjadi narator utama tentang Indonesia di mata dunia?
Bagaimana menurut Anda, apakah sebaiknya kita lebih aktif membuat konten tentang budaya sendiri, atau justru biarkan orang asing yang "menjual" Indonesia dengan caranya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI