Mohon tunggu...
Garinps
Garinps Mohon Tunggu... Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Pembelajar sejati yang haus akan ilmu di bidang Lingkungan, Kesehatan, IPTEK, Internet, dan Seni.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mikroplastik dalam Teh Celup: Menimbang Nasib Karyawan dan Pabrik Teh di Indonesia

1 April 2025   07:21 Diperbarui: 1 April 2025   07:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik aroma harum dan rasa segar teh celup yang kita nikmati setiap hari, tersimpan sebuah masalah besar yang mungkin luput dari perhatian: mikroplastik. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa banyak merek teh celup populer di Indonesia, termasuk yang diproduksi oleh perusahaan besar seperti Tong Tji dan Sosro, mengandung partikel mikroplastik yang berpotensi berbahaya. Tidak hanya konsumen yang terdampak, tetapi juga ribuan karyawan di pabrik teh celup dan industri yang menopang mata pencaharian mereka. Bagaimana dampak ini bisa mengguncang stabilitas sosial dan ekonomi? Mari kita telusuri lebih dalam, termasuk data terbaru tentang jumlah karyawan yang terlibat dalam industri ini. 

Industri Teh Celup: Tulang Punggung Ekonomi dan Mata Pencaharian

Industri teh di Indonesia bukan hanya sekadar bisnis, tetapi merupakan bagian penting dari kehidupan bagi ratusan ribu keluarga. Data menunjukkan bahwa industri teh secara keseluruhan menyerap sekitar 300.000 pekerja dan menghidupi lebih dari 1,2 juta jiwa. Khususnya untuk industri teh celup, diperkirakan ada sekitar 11.000 karyawan langsung dari produsen utama, dengan tambahan dukungan dari industri terkait, mencapai total sekitar 11.304 karyawan, termasuk perusahaan pendukung seperti Pabrik Kertas Filter Teh.

Berikut rinciannya berdasarkan perusahaan utama: 

  • PT Tong Tji Tea: Perusahaan ini, berbasis di Tegal, Jawa Tengah, memiliki sekitar 4.000 karyawan yang tersebar di berbagai unit produksi, termasuk pengemasan teh celup seperti Tong Tji Celup Jasmine.

  • Sari Wangi: Merek teh celup populer yang dimiliki Unilever ini mencatatkan sekitar 7.000 karyawan, yang bergantung pada perusahaan untuk mencari nafkah.

  • Pabrik Kertas Filter Teh: Meskipun tidak langsung memproduksi teh celup, perusahaan ini mempekerjakan 304 karyawan yang mendukung rantai pasok dengan menyediakan kertas filter, menjadikan total karyawan terkait sekitar 11.304.

Angka-angka ini menyoroti vitalitas industri teh celup bagi ekonomi lokal, namun juga mengungkap kerentanannya terhadap ancaman seperti mikroplastik. 

Mikroplastik: Musuh Tersembunyi di Setiap Cangkir Teh

Mikroplastik, partikel kecil yang berasal dari kemasan atau proses produksi, kini ditemukan dalam kantong teh celup. Penelitian menunjukkan bahwa partikel ini dapat menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan kerusakan sel pada tubuh manusia. Bagi karyawan pabrik teh, paparan jangka panjang terhadap mikroplastik bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius, seperti kanker dan penyakit autoimun. Bayangkan, mereka yang bekerja keras setiap hari untuk memproduksi teh yang kita nikmati justru berisiko menjadi korban dari produk yang mereka buat.

Selain itu, informasi tentang bahaya mikroplastik juga memicu kekhawatiran di kalangan konsumen. Jika permintaan teh celup menurun karena ketakutan akan kesehatan, apa yang akan terjadi pada perusahaan dan karyawannya? Penurunan penjualan bisa menyebabkan pengurangan karyawan, pemotongan gaji, atau bahkan kebangkrutan pabrik. Ketidakpastian ini menciptakan tekanan besar, baik bagi perusahaan maupun keluarga yang bergantung pada industri ini.

Dampak Sosial-Ekonomi: Lebih dari Sekadar Angka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun