Mohon tunggu...
Danan Wahyu Sumirat
Danan Wahyu Sumirat Mohon Tunggu... Buruh - Travel Blogger, Content Creator and Youtuber

blogger gemoy

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Belajar di Kampus Apple Saat Pandemi

14 Mei 2022   10:59 Diperbarui: 14 Mei 2022   16:50 2556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

IT bukanlah bidang utama pekerjaan saya. Setiap hari saya lebih banyak bekerja di lapangan yang berhubungan dengan pipa gas alam.

Sebelum pandemi kami wajib hadir di kampus minimal 4 jam sehari untuk belajar tatap muka atau mentoring. Tapi setelah pandemi semua dilakukan secara daring.

Rekan saya yang bekerja di bidang IT dan akrab dengan komputer merasa tergagap, apalagi saya. Kami harus menghadiri kelas online dan mengerjakan tugas secara daring.

Masalah paling banyak muncul ketika mengerjakan tugas. Saat terjadi miskomunikasi sulit untuk menyelesaikannya. Mungkin inilah karakter kebanyakan orang Indonesia, tak biasa mengemukakan pendapat dan memilih diam. Ketika masalah sudah besar baru meledak dan paling ironis ada yang memilih menghilang daripada menyelesaikan masalah. Kalau sudah begini proyek bersama terancam gagal.

Dari sini saya belajar bahwa kebanyakan fresh graduate tidak memiliki soft skill. Nilai akademis mereka tinggi dan kemampuan hard skillnya mumpuni tapi ketika masuk dunia kerja terlihat belum siap. Adakah yang salah dengan pendidikan kita?

Budaya Belajar 

Budaya belajar Apple berbeda dengan sistem belajar Indonesia. Apple sangat menghargai perbedaan, tiap orang adalah pribadi yang unik. Kita tidak diwajibkan memiliki kemampuan yang sama. Dari setiap proyek kita dapat mengambil peran yang berbeda-beda, sebagai desainer, coder, atau PM (produk manajer).

Semua fasilitas dan sumber daya untuk belajar dipersiapkan oleh kampus. Kita mau belajar apa, ada source dan mentornya. Perangkat keras berupa mac dan iphone dipinjamkan selama masih menjadi siswa dan bisa dibawa pulang. Saat pandemi, pihak kampus memberikan fasilitas internet kepada siswa agar bisa tetap online.

Belajar tatap muka didominasi dengan diskusi dan bukan komunikasi satu arah, guru menjelasakan dan murid mendengar sampai tertidur. Sebelum minggu berjalan biasanya mentor akan memberikan jadwal kelas kepada siswa. 

Siswa bebas masuk kelas sesuai dengan minat dan kebutuhan. Misal saya menjalani peran sebagai desainer dan ingin belajar materi UI/UX maka saya akan hadir di kelas tersebut. Kita bebas menghadiri semua kelas tanpa ujian akhir.

Kalau tidak ada ujian apa barometer keberhasilan siswa? Setiap siswa di Apple Developer Academy memiliki jurnal refleksi. Setiap orang punya target dan kemampuan yang berbeda. 

Setelah belajar kita wajib mengisi jurnal refleksi yang isinya: apa yang sudah dipelajari hari ini, apa yang sudah dikerjakan hari ini, apa yang akan dipelajari besok, apa yang akan dikerjakan esok hari dan apa pengalaman berharga hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun