Mohon tunggu...
Damanhuri Ahmad
Damanhuri Ahmad Mohon Tunggu... Penulis - Bekerja dan beramal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ada sebuah kutipan yang terkenal dari Yus Arianto dalam bukunya yang berjudul Jurnalis Berkisah. “Jurnalis, bila melakukan pekerjaan dengan semestinya, memanglah penjaga gerbang kebenaran, moralitas, dan suara hati dunia,”. Kutipan tersebut benar-benar menggambarkan bagaimana seharusnya idealisme seorang jurnalis dalam mengamati dan mencatat. Lantas masih adakah seorang jurnalis dengan idealisme demikian?

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hembusan Pemilu 2024 Lewat Aciak dan Ajo

15 Juni 2022   08:33 Diperbarui: 15 Juni 2022   09:12 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suhatri Bur dan John Kenedy Azis dalam satu acara. (foto dok anjang koto)

Dalam pesta demokrasi, masyarakat adalah pemenang. Lalu yang kalah, ya masyarakat juga. Makanya fakta integritas siap kalah amat penting dilakuan sebelum bertanding. Siap menang, sebenar tak penting. Sebab, semua peserta sudah pasti siap menang.

Ikut mencaleg, ya untuk menang. Dapat kursi dewan dan kepala daerah serta penguasa di republik ini. Tak seorang pun peserta itu yang cita-citanya kalah dalam pertarungan.

Di Padang Pariaman geliat pesta demokrasi itu pun tak kalah serunya dari daerah lain. Sama barangkali. Hanya saja konteksnya yang beda, sesuai kultur dan kearifan lokal masing-masing daerah. 

Dua orang tokoh, Suhatri Bur yang sedang jadi bupati saat ini dan John Kenedy Azis, anggota DPR RI sudah dua periode, sedang seksi-seksinya diperbincangkan oleh hampir semua orang di daerah ini.

Keduanya juga tokoh politik di partainya masing-masing. Apakah keduanya akan berpasangan dalam Pilkada 2024? Atau keduanya bersaing dan bertanding? 

Kita tunggu dan lihat saja tanggal mainnya. Dalam politik tak ada yang tidak mungkin. Segalanya bisa saja terjadi. Yang paling menarik itu adalah lompatan yang dilakukan kedua orang ini lewat kekuasaannya masing-masing.

Meskipun beda partai, tapi keduanya juga ada dan sering dalam satu kegiatan berbarengan. Tak masalah. Akan lebih pintar lagi masyarakat menilai, lalu jadi buah pembicaraan di kedai kopi.

"Kalau ingin mengadakan iven pertandingan sepakbola atau olahraga lainnya, rancak undang Ajo, sapaan John Kenedy Azis," ujar seorang masyarakat.

Ajo diundang, di samping "pasti tiba", dia dengan ringannya menyumbang. Hebatnya, hanya pertandingan takraw dalam kampung kecil, ringan saja Ajo memberi sumbangan jutaan rupiah.

Sementara, kalau maulid atau mengaji serta jadi saksi nikah dalam helat pengantin, rancak undang Aciak, begitu orang Padang Pariaman menyapa Bupati Suhatri Bur.

Kalimat demikian santer dan jadi omongan viral hampir di setiap sudut kedai, dan tempat nongkrongnya pelaku politik daerah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun