Aslam optimis apa yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir terkait inovasi bidang peternakan ini dapat menjadi alternatif dalam membangun industri peternakan nasional.
Harapan Pemerintah Pinrang untuk meningkatkan produksi sapi dari yang selama ini hanya 2-3 ekor untuk 5 tahun bisa dicapai seekor pertahun.
"Harapan kita bisa seekor pertahun, dan kalau ini berhasil harga jual daging di tingkat peternak juga membaik, kualitas dan volume daging sudah terjamin. Kita tidak perlu heboh lagi karena daging langka," katanya.
Aslam memetik hikmah bahwa yang mendasar adalah para peternak mengerti dulu sejak awal sebab selama ini sudah banyak program tidak jalan karena persiapan lemah, ketidaksiapan masyarakat.
Apa yang dipikirkan oleh Aslam adalah pentingnya adopsi teknologi dalam menjamin ketersediaan pangan dari daging sapi ini.
"Tantangannya adalah kualitas fasilitasi metode kerja, mendorong kreasi dari perangkat Pemerintahan yang ada adalah niscaya sebagaimana 'Pelan Itu Bagus' ini," ucapnya.
"Ketika tema-teman kreatif, pasti akan lahir inovasi, ada manfaat di sana," tambahnya. Menurutnya, Pemerintah harus ada di sana memberi kejelasan, memberi pengetahuan, melayani telaten.
"Selama ini banyak program gagal karena kita lemah di persiapan, waktu diburu-buru, kasip, tidak sabar," ucap Aslam.
"Padahal untuk transformasi nilai atau ide perubahan harus dijalankan secara perlahan. Pelan-pelan itu bagus," pungkas Bupati dua periode ini sebelum masuk ke ruang sidang wawancara penilaian Top 99 di Gedung KemenPANRB.