Reportase video YouTube Jalan Tol Becakayu (sumber: channel @Nur Terbit)
Bagi Anda yang pernah melintas di jalan Kali Malang, perbatasan wilayah Jakarta Timur dengan Kota Bekasi, pasti mengenal jalur ini: Becakayu.
Apa itu Becakayu? Sebuah singkatan yang terdiri dari 3 (tiga) daerah digabung jadi satu. Yakni BEkasi, CAwang, KAmpung MelaYU disingkat Becakayu.Â
Adapun nama Becakayu, sama dengan singkatan nama gabungan daerah di kota lain. Misalnya Jabodetabek: JAkarta, BOgor, DEpok, TAngerang, BEKasi.Â
Lima daerah digabung jadi satu. Jabodetabek sebagai penyangga Ibukota. Ya ketika Jakarta masih ibukota, belum pindah sesuai rencana akan pindah ke Kalimantan jadi IKN (Ibu Kota Nusantara)
Becakayu ini juga cukup istimewa. Sebab bukan sekedar jalan penghubung, tapi sebuah jalan tol layang. Dimana pintu gerbang tolnya dimulai dari By Pass Jalan Ahmad Yani, Perumpung, Kebon Nanas, Jakarta Timur.Â
Dari sini tepatnya di depan Kantor Camat Jatinegara, kendaraan roda empat dan lebih mulai naik ke jalan layang jika menggunakan jalan tol. Kendaraan melayang di atas jalan Kali Malang yang lama.
Ujung tol layang Becakayu ini sendiri, berakhir atau keluar di gerbang tol Jalan Mayor Hasibuan, Kota Bekasi.Â
Begitu juga sebaliknya jika kendaraan mau menggunakan jalan tol layang Becakayu dari Kota Bekasi ke Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Di setiap beberapa kilometer, ada pintu gerbang tol untuk keluar atau turun dari tol layang. Begitu juga terdapat pintu gerbang tol untuk naik.
Nah, di ujung jalan tol layang Becakayu inilah, terdapat areal lahan dan gedung Islamic Centre Kota Bekasi. Jalan tol layang Becakayu ini melintas di atas lahan dan gedung -- yang dikelola oleh Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie -- sebelum kendaraan mengakhiri perjalanannya melalui jalan tol layang Becakayu.