Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Money

4 Kartu Non Tunai yang Selalu Ada di Dompet

9 Juni 2015   11:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:09 10337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya termasuk orang yang doyan bertransaksi non tunai. Selalu dalam setiap kesempatan bertransaksi, bila ada pilihan bisa bayar secara tunai atau non tunai, maka akan saya pilih non tunai. Sehingga saya tidak pernah bawa-bawa uang tunai banyak di dompet saya.

Walau saya suka bertransaksi non tunai, bukan berarti dompet saya penuh dengan berbagai kartu. Di dompet saya hanya ada beberapa kartu yang berfungsi sebagai alat untuk bertransaksi non tunai; 1 kartu kredit (Citibank), 1 kartu debit (BCA), 1 kartu member bioskop (Blitzmegaplex) dan 1 kartu prabayar (Flazz BCA).

 

Berikut saya akan sedikit bercerita mengapa kartu-kartu itu penting buat saya. 

Kartu Kredit

Orang mungkin banyak yang trauma dengan kartu kredit, mulai dari merasa kartu kredit itu menjebak, sampai merasa dirugikan oleh kartu kredit. Buat saya, kartu kredit sangat membantu untuk membayar tagihan-tagihan rutin secara otomatis (auto debit) seperti tagihan PLN, Telkom, Simcard Pascabayar, Asuransi, TV Kabel dan lain-lain.

Saya memilih fasilitas auto debit tagihan via kartu kredit (atau kalau di Citibank namanya 1Bill), karena kalau saya bayar langsung setiap tagihan itu, berapa banyak tanggal jatuh tempo yang harus saya ingat.

Kalau saya menggunakan fasilitas auto debit via kartu kredit untuk tagihan-tagihan tersebut, kan saya hanya perlu menghapal satu tanggal jatuh tempo, yaitu tanggal jatuh tempo kartu kredit. Tentu juga fasilitas ini akan menghemat waktu, soalnya kalau saya bayar via internet banking, berapa banyak transaksi yang harus saya lakukan setiap bulannya.

Selain untuk membayar tagihan rutin, saya juga menggunakan kartu kredit untuk membeli berbagai kebutuhan. Dalam setiap bertransaksi, hal pertama yang saya tanyakan, “bisa pakai kartu kredit nggak, Mbak?” Begitulah kartu kredit buat saya menjadi pilihan pertama untuk transaksi-transaksi seperti belanja bulanan dan kebutuhan apapun termasuk kebutuhan-kebutuhan dadakan.

Dan juga untuk pembelian barang dengan menggunakan cicilan tetap. Kadang ada masanya kita perlu membeli satu barang, tapi kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk membayar barang seharga itu. Maka saya akan telepon pihak kartu kredit untuk menjadikan tagihan saya tersebut jadi cicilan tetap.

Yang terpenting buat saya kartu kredit sangat membantu cash flow keuangan rumah tangga saya. Kuncinya dalam menggunakan kartu kredit adalah semua tagihan harus bisa dilunasi dan dibayar sebelum jatuh tempo.

Bila sekiranya tagihan tersebut tak sanggup untuk dibayar penuh, segera hubungi pihak kartu kredit untuk merubah beberapa transaksi menjadi cicilan tetap yang pastinya menawarkan bunga rendah atau kadang kalau lagi promo bisa bunga 0%.

Dengan demikian kita tak akan terkena bunga kartu kredit yang lumayan tinggi bila kurang bayar atau hanya bayar minimum payment. Sudah tentu yang paling utama adalah pengendalian diri saat menggunakan kartu kredit, harus pintar-pintar menghitung kemampuan dalam membayar tagihan.

Kartu Debit

Sekarang ini, bila kita punya rekening bank, sudah pasti kita akan punya kartu debit. Sehingga kartu debit tentunya sudah menjadi suatu keharusan untuk selalu ada di dalam dompet. Kartu debit buat saya selalu menjadi pilihan kedua, bila transaksi tidak bisa menggunakan kartu kredit.

Selain itu saya juga daftar internet banking dan mobile banking. Fasilitas ini sangat penting untuk saya. Karena saya malas sekali kalau ngantri lama-lama di ATM (Anjungan Tunai Mandiri), apalagi ditambah berlama-lama melakukan transaksi di ATM, mulai dari transfer maupun untuk pembayaran-pembayaran.

Dengan menggunakan internet banking ataupun mobile banking ini, kapanpun dan dimanapun kita tetap bisa bertransaksi. Entah itu transfer, pembayaran tiket pesawat, pembelian pulsa, pembayaran tagihan atau hanya sekedar mengecek mutasi rekening. Semua bisa dilakukan dengan mudah, hemat waktu dan praktis.

Jadi mempunyai kartu debit itu sudah menjadi keharusan dan penting juga untuk mendaftar internet banking dan mobile banking. Karena akan sangat membantu rutinitas kita. Beneran deh. Cobain aja, dijamin ketagihan. (lah emang internet banking mengandung candu..).

Kartu Member Bioskop

Menjadi member suatu grup bioskop, membuat kita secara otomatis akan melakukan transaksi non tunai, saat membeli tiket bioskop. Untuk orang kayak saya yang lumayan doyan nonton, males ngantri dan hobi bertransaksi non tunai, punya kartu member bioskop ini penting.

 

(Transaksi menggunakan kartu Blitz. Yang di kiri atas, itu komputer dan mesin pencetak tiket yang disediakan di Blitzmegaplex)

Saya terdaftar jadi member di Blitzmegaplex dan juga di XXI. Keduanya sistemnya sama, harus deposit uang ke akun kita, selanjutnya bisa beli tiket nonton via websitenya atau melalui aplikasi smartphone, bisa pilih tempat duduk. Dan untuk kartu Blitzmegaplex, selain bisa untuk beli tiket, juga bisa untuk beli makanan dan minuman.

Untuk deposit uang, kalau Blitzmegaplex bisa transfer via KlikBCA, sedang kalau XXI bisa debit via kartu kredit dengan cara mendaftarkan kartu kreditnya, kemudian permintaan deposit dilakukan melalui SMS. Keduanya menawarkan kemudahan.

(Transaksi menggunakan m-tix untuk nonton di bioskop XXI)

Bedanya kalau Blitzmegaplex dikasih kartu, sedangkan kalau XXI nggak ada kartunya. Sehingga jika kita sudah beli tiket via websitenya, untuk mendapatkan hardcopy tiketnya pun jadi berbeda. Kalau XXI, kita harus ke loket khusus member, untuk menukarkan kode booking yang kita dapat saat bertransaksi di websitenya, dengan tiket masuk.

Sedangkan kalau Blitzmegaplex, kita cukup menggunakan kartunya pada komputer yang disediakan dan kemudian cetak tiketnya. Selain itu, kita juga bisa beli tiket menggunakan kartu di komputer yang disediakan tersebut dan sekalian cetak tiketnya sendiri.

Bagaimana? Lebih enak beli tiket bioskop bila jadi member kan? Nggak perlu repot-repot ngantri, nggak perlu buang-buang waktu dan nggak perlu bawa uang tunai. Ada yang gampang ngapain nyari yang susah. Hihihi.

Kartu Prabayar

Tadinya saya nggak kepikiran untuk punya kartu prabayar, karena saya pikir dengan punya kartu kredit dan kartu debit sudah cukup. Namun sejak Transjakarta mengharuskan membayar tiket dengan kartu prabayar, jadilah saya dengan senang hati memiliki kartu prabayar ini. Buat saya yang senang bertransaksi non tunai, tentu sangat menyambut baik kebijakan ini. Saat itu pilihan saya jatuh ke kartu prabayar Flazz BCA. Alasannya sih karena sudah punya rekening BCA, padahal nggak ada hubungannya juga.

(Transaksi menggunakan kartu Flazz BCA di APTB)

Kemudian saya dapat info dari teman saya, kalau naik commuter line juga bisa pakai kartu Flazz BCA, tapi harus diaktivasi dulu di stasiun terdekat. Saya pun langsung mengaktivasikan kartu Flazz BCA ke stasiun kereta api. Dengan demikian naik commuter line pun bayarnya cukup pakai kartu Flazz BCA.

Kabar gembira selanjutnya terhitung tanggal 16 Maret 2015, APTB (Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway) bisa bayar tarif bisnya pakai kartu Flazz BCA. Dan ditambah lagi, kalau kita bayar pakai kartu Flazz BCA, tarifnya jadi lebih murah. Jadi APTB Bekasi – Tanah Abang, kalau bayar tunai tarifnya Rp. 13.000, kalau pakai kartu Flazz BCA tarifnya Rp. 11.000. Wah senang banget. Akhirnya setiap naik APTB saya selalu pakai kartu Flazz BCA.

(Kondekturnya sampai ada 2 orang. Hihihi)

Ada yang lucu, waktu awal-awal pemberlakuan penggunaan kartu Flazz BCA, kondekturnya sampai ada dua, yang satu untuk transaksi tunai dan yang satu lagi untuk transaksi kartu Flazz BCA. Mungkin saat itu masih belum terbiasa, jadi kondekturnya juga masih kagok. Kalau sekarang sih kondekturnya cuma satu, dan setiap nagih, sekalian bawa mesin untuk kartu Flazz BCA.

e-Money

Sebenarnya tak hanya menggunakan kartu untuk bisa bertransaksi non tunai, adalagi pembayaran non tunai menggunakan telepon selular atau yang disebut dengan uang elektronik (e-money). Jadi kalau untuk yang satu ini, nggak kan ada di dompet saya, tapi adanya d telepon selular. Dulu saya pernah daftar T-Cash Telkomsel, jadi deposit uang di Indomaret atau bisa melalui jaringan ATM Bersama. Dengan T-Cash, bisa beli pulsa, bayar tagihan telepon dan internet, belanja di merchant-merchant yang berkerjasama dengan T-Cash, dan bisa transfer uang.

Selain T-Cash, saya juga pernah daftar Smartdompet. Smartdompet ini produk dari Smartfren. Bedanya dengan T-Cash, Smartdompet terintegrasi dengan rekening Bank Sinar Mas. Jadi funsinya sama dengan kartu debit, hanya saja saat bertransaksi tak perlu menggunakan kartu tapi cukup menggunakan Smartdompet melalui telepon selular.

Sayangnya sementara ini e-money memang belum popular di Indonesia. Baik penggunanya maupun  merchantnya masih belum terbiasa. Saya pun belum merasakan kemudahannya menggunakan fasilitas e-money ini. Sehingga e-money belum bisa menjadi pilihan alat bayar bagi saya. Tapi siapa tau 5 tahun ke depan e-money menjadi salah satu pilihan untuk bertransaksi seiring dengan kemajuan teknologinya dan kemudahan yang ditawarkan.

Bagaimana? Yuk jangan pernah ragu apalagi gundah gulana waktu bertransaksi non tunai. Dengan segala kebutuhan dan mobilitas saat ini, transaksi non tunai tentu menjadi  pilihan utama. Dan harapannya pihak penyedia layanan non tunai bisa selalu memberikan layanan yang nyaman dan aman.

Jadi kinilah saatnya non tunai.

 

____

Sumber Foto: Koleksi Pribadi 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun