Gelebah bertabur dalam rinai yang basah
Tebarkan syahdu yang rudui di balik hima
Getar bumantara di antara petir begitu bengah
Ponggah karna kuat nan kama seakan tiada nista
Pertiwiku tersenyum tapi seringai yang hadir
Pertiwiku tertawa tapi bulir yang mengalir
Seiris Nanar di mata pertiwiku bukti ironi anyir
Masih ada sendu kala negeri kembali dirundung banjir
Salah siapa kala Tuhan berpaling
Sedang deru nafasmu hanya sendam pada celaka
Dan biarkan gata dalam denging
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!