Sebaiknya membawa barang secukupnya. Bawa pakaian yang tidak terlalu memakan tempat. Hindari membawa barang yang tidak perlu. Diapers bayi tidak usah dibawa dari rumah untuk keperluan selama kita pulang kampung. Bawa saja secukupnya, sisanya kita beli di kampung halaman.
Bila memungkinkan sebagian barang yang bukan pecah belah kita paketkan ke kampung halaman beberapa hari sebelum kita berangkat. Sehingga, kita lebih leluasa saat melakukan perjalanan. Begitupula saat balik ke perantauan, pakaian kotor yang sudah dipakai di kampung halaman mending dipaketkan dibanding ditenteng-tenteng masuk ke dalam pesawat. Agar tidak berat dibiaya, cari jasa pengiriman yang terjangkau. Toh pakaian kotor ini kan, tidak perlu sampai dengan cepat dan tidak perlu yang aman-aman banget karena khawatir digondol saat proses pengiriman.
Begitupula dengan buah tangan. Kalau mau bagi-bagi rezeki ke keluarga dan kerabat mending kasih uangnya saja. Tidak ribet. Kita bisa mengambil uang saat sampai di kota tujuan. Bisa juga malah langsung mentransfer ke rekening si penerima. Kalau bawa oleh-oleh makanan, kelamaan di bus atau kereta nanti penyet, kebanyakan membawa barang di pesawat nanti jatuhnya tidak ekonomis karena bagasi pesawat dibatasi.
Bila tetap ngotot membeli barang untuk dibagikan ke sanak saudara, beli saja di kampung halaman. Baju gamis di kota tujuan juga biasanya bagus-bagus kok. Begitupula dengan kue-kue kering untuk lebaran. Sama enaknya.
Sebelum diberikan ke kerabat, bilang saja secara jujur, maaf buah tangannya bukan langsung dari kota tempat kita tinggal, tapi beli di toko bla bla bla yang dekat sini. Kalau bawa dari tempat perantauan ribet. Pasti keluarga maklum kok. Apalagi mereka kan berharapnya bertemu kita, bukan bertemu oleh-oleh yang kita bawa.
Bawa Bacaan untuk Mengusir Bosan di Perjalanan
Perjalanan pulang kampung menjelang Idulfitri itu biasanya memerlukan waktu yang lebih panjang dibanding hari-hari biasa. Agar tidak bosan, bawa bacaan yang menarik. Bisa novel, majalah atau buku-buku Islam populer yang tidak terlalu memerlukan perenungan saat membaca.
Sehingga saat terkena macet, kala harus menunggu di stasiun, terminal atau gate bandara, kita tinggal mengisi waktu dengan membaca. Saat mudik usahakan jangan terlalu banyak menggunakan ponsel. Terlebih bila smartphone yang kita miliki lumayan canggih dan mahal. Bukan apa-apa, khawatir menjadi target kejahatan. Sekarang ini orang tidak dinilai melalui pakaian yang dikenakan, tetapi dari ponsel yang digunakan.
Jangan Terburu-buru Ingin Lekas Sampai Tujuan
Namanya pulang kampung, umumnya kita ingin cepat-cepat sampai tujuan. Semakin cepat bertemu sanak-famili, semakin baik. Namun bila kondisi tidak memungkinkan untuk secepatnya sampai di tempat tujuan, jangan dipaksakan. Khawatirnya nanti malah mengganggu kesehatan.
Bila kita menyetir kendaraan sendiri dan merasa sangat mengantuk, lebih baik istirahat dulu. Tidur secukupnya. Jangan memaksakan terus menyetir. Khawatirnya nanti bukannya cepat sampai tujuan, kita malah harus mampir ke rumah sakit karena menyenggol kendaraan lain akibat mengantuk. Itupun mending kalau hanya mampir ke rumah sakit karena luka ringan, kalau sampai cacat atau malah meninggal? Ih, amit-amit ya. Tok Tok Tok.