Mohon tunggu...
Kris Fallo
Kris Fallo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Jalan Pulang, Penerbit Gerbang Media, 2020

Menulis itu pekerjaan keabadian. Pramoedya Ananta Toer berkata:  'Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.' Lewat tulisan kita meninggalkan kisah dan cerita yang tak akan sirna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Pagi yang Mendung

31 Januari 2021   10:06 Diperbarui: 31 Januari 2021   10:12 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto.dok.pribadi/Lokasi Simpang Lima Atambua, Pada pagi yang mendung

Di antara semua yang ada
Saya paling suka menikamati mendung
Karena hati kelebihan cahaya
Sering kekurangan mendung

Pada pagi yang mendung
Tanpa setitik hujan memetes di mata
Menggoreskan rindu yang tersanjung
Pada dia yang tak lagi nyata

Andakain hari selamnya tak bermentari
Biarlah sinar di bola matamu tak padam
Agar hati tak tersangkut sunyi
Membuat jiwa makin kelam

Bisakah kita berhenti berkisah soal rindu
Saat mendung enggan berlalu
Agar hati kita tetap satu
Meski mendung enggan berlalu

Atambua.31.01.2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun