Mohon tunggu...
cornelia ratna nila
cornelia ratna nila Mohon Tunggu... Mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tri Hita Karana: Hubungan antara Pikiran, Tujuan Hidup, dan Pekerjaan Sumber Kebahagiaan

22 September 2025   16:15 Diperbarui: 22 September 2025   15:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pekerjaan sebagai Wujud Nyata

Pekerjaan adalah sarana untuk mengaktualisasikan pikiran serta mewujudkan tujuan hidup. Melalui pekerjaan, manusia tidak hanya memperoleh penghasilan untuk bertahan hidup, tetapi juga mengembangkan diri, menyalurkan potensi, serta berkontribusi bagi masyarakat.

Bekerja dengan ikhlas, penuh tanggung jawab, dan disertai etos kerja yang baik dapat melahirkan kepuasan batin. Hal ini sejalan dengan ajaran karma dalam budaya timur, yang menekankan bahwa setiap tindakan akan menghasilkan akibat. Pekerjaan yang dilakukan dengan niat baik, disiplin, dan konsisten akan membawa hasil positif, baik berupa kesejahteraan material maupun ketenangan jiwa.

Selain itu, pekerjaan juga menjadi sarana untuk menghubungkan manusia dengan sesama. Melalui hasil kerja, seseorang dapat membantu orang lain, menciptakan manfaat, dan memberi dampak positif bagi kehidupan sosial. Dengan demikian, pekerjaan bukan hanya rutinitas, tetapi juga jalan menuju kebahagiaan sejati.

Keterhubungan antara Pikiran, Tujuan Hidup, dan Pekerjaan

Ketiga unsur ini saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Pikiran adalah sumber ide dan keyakinan yang akan membentuk cara seseorang memandang hidup. Dari pikiran yang sehat, lahirlah tujuan hidup yang jelas dan bermakna. Tujuan hidup tersebut selanjutnya diwujudkan melalui pekerjaan yang dijalani dengan penuh kesungguhan.

Sebaliknya, pekerjaan yang dijalani tanpa tujuan hanya akan menjadi beban, dan tujuan hidup tanpa pikiran yang jernih akan mudah goyah. Jika ketiga aspek ini berjalan secara harmonis, maka kebahagiaan lahir dan batin dapat tercapai. Dengan kata lain, keseimbangan antara pikiran, tujuan hidup, dan pekerjaan merupakan kunci untuk mencapai kualitas hidup yang baik.

Tri Hita Karana sebagai Sumber Kebahagiaan

Filosofi Tri Hita Karana mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak semata-mata datang dari faktor eksternal, melainkan dari keharmonisan internal dan eksternal. Kebahagiaan sejati dapat diperoleh ketika seseorang mampu menjaga keseimbangan antara pikiran yang positif, tujuan hidup yang bermakna, serta pekerjaan yang bermanfaat.

Keseimbangan ini menciptakan tiga bentuk harmoni:

  1. Harmoni dalam diri sendiri: pikiran yang tenang, hati yang damai, serta keyakinan yang kuat.
  2. Harmoni dengan sesama: melalui pekerjaan dan kontribusi yang memberi manfaat nyata bagi orang lain.
  3. Harmoni dengan alam dan spiritual: tujuan hidup yang selaras dengan nilai-nilai luhur serta menjaga keseimbangan ekosistem.

Jika ketiganya tercapai, manusia akan merasakan kebahagiaan sejati yang melampaui sekadar kepuasan materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun