F.Kritik terhadap Saussure
Meskipun pemikirannya sangat berpengaruh, Saussure juga menuai kritik.
Beberapa ahli menilai bahwa konsepnya terlalu menekankan pada struktur bahasa dan mengabaikan faktor lain seperti sejarah, konteks sosial, atau kekuasaan dalam bahasa.
Namun demikian, kritik tersebut justru melahirkan perkembangan baru dalam semiotika dan linguistik.
Tokoh-tokoh setelahnya, seperti Roland Barthes atau Umberto Eco, mengembangkan teori tanda lebih jauh dengan menambahkan aspek budaya, ideologi, hingga politik.
G.Relevansi Konsep Saussure di Era Modern
Di zaman digital saat ini, konsep tanda Saussure tetap relevan. Misalnya, di media sosial, simbol-simbol sederhana seperti emoji memiliki makna tertentu yang dipahami bersama.
Emoji bukan hanya gambar, melainkan tanda yang mewakili emosi atau pesan tertentu.
Contoh lainnya adalah logo perusahaan. Sebuah tanda bergambar apel tergigit (Apple) tidak hanya merujuk pada buah, tetapi melambangkan teknologi, gaya hidup, dan inovasi.
Semua itu bisa dipahami dengan perspektif semiotika yang berpijak pada gagasan Saussure.
Penutup