Mohon tunggu...
Cornelia Eka Nurcahyati
Cornelia Eka Nurcahyati Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka menari,anak perempuan pertama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membaca Dunia Lewat Tanda: Belajar Bahasa bersama Saussure

3 Oktober 2025   12:30 Diperbarui: 3 Oktober 2025   12:30 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

F.Kritik terhadap Saussure

Meskipun pemikirannya sangat berpengaruh, Saussure juga menuai kritik.

Beberapa ahli menilai bahwa konsepnya terlalu menekankan pada struktur bahasa dan mengabaikan faktor lain seperti sejarah, konteks sosial, atau kekuasaan dalam bahasa.

Namun demikian, kritik tersebut justru melahirkan perkembangan baru dalam semiotika dan linguistik.

Tokoh-tokoh setelahnya, seperti Roland Barthes atau Umberto Eco, mengembangkan teori tanda lebih jauh dengan menambahkan aspek budaya, ideologi, hingga politik.

G.Relevansi Konsep Saussure di Era Modern

Di zaman digital saat ini, konsep tanda Saussure tetap relevan. Misalnya, di media sosial, simbol-simbol sederhana seperti emoji memiliki makna tertentu yang dipahami bersama.

Emoji bukan hanya gambar, melainkan tanda yang mewakili emosi atau pesan tertentu.

Contoh lainnya adalah logo perusahaan. Sebuah tanda bergambar apel tergigit (Apple) tidak hanya merujuk pada buah, tetapi melambangkan teknologi, gaya hidup, dan inovasi.

Semua itu bisa dipahami dengan perspektif semiotika yang berpijak pada gagasan Saussure.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun