Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pameran Turots di Kudus dan Gema Intelektual Islam Nusantara

15 Juli 2025   12:17 Diperbarui: 15 Juli 2025   12:05 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nahdlatut Turots Pamerkan Manuskrip dan Artefak Klasik karya Syekh Abdul Hamid Kudus. (Foto TVNU)

Bisa dibilang, membaca turots adalah bentuk perlawanan lembut terhadap rasa rendah diri. Dan lebih dari itu, ia adalah ajakan untuk kembali menyadari: kita punya akar yang dalam. Dan bangsa yang tahu akarnya, tidak mudah goyah diterpa zaman.

Pameran Turots Nusantara di Kudus, Jawa Tengah dihadiri banyak kalangan. (Foto. Turotsid).
Pameran Turots Nusantara di Kudus, Jawa Tengah dihadiri banyak kalangan. (Foto. Turotsid).

Bukan Cuma Proyek, tapi Gerakan

Target dari program ini ialah mendokumentasikan 500 naskah kuno hingga 2026. Tapi di balik angka itu, ada semangat yang lebih besar: membuat turots kembali hidup di hati masyarakat. Bukan sekadar dibaca oleh akademisi, tapi dirasakan maknanya oleh semua orang.

Turots bukan hanya milik pesantren atau kiai. Ia milik siapa pun yang mau belajar dari sejarah dan mencari arah di masa kini.

Pameran turots di Kudus ini menyampaikan pesan sederhana tapi kuat: ilmu dari masa lalu masih sangat relevan untuk hari ini. Kita tidak harus terus mencari ke luar negeri untuk merasa maju. Mungkin, yang kita cari selama ini sudah ada di rak-rak kayu, dalam lembaran kertas usang, dan dalam nama-nama ulama yang hampir terlupakan.

Mereka menulis bukan untuk dikenang, tapi untuk dibaca. Dan kalau hari ini kita mulai membaca mereka lagi, berarti kita sedang berjalan ke arah yang benar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun