Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku 'Merdeka Dalam Bercanda' - Pandji Pragiwaksono

22 Maret 2025   16:04 Diperbarui: 22 Maret 2025   16:27 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Merdeka Dalam Bercanda karya Pandji Pragiwaksono  (Sumber: dokpri/pecandusastra96)

Kelakar atau senda gurau menjadi bagian penting dalam kehidupan, rasanya hidup akan hambar apabila terlalu dijalani dengan keseriusan secara terus-menerus tanpa disisipi oleh gurauan. Gurauan dapat menjadi obat, penawar atas luka sosial yang disebabkan oleh ketidakadilan, pun bisa pula digunakan sebagai kendaraan untuk memasuki area-area yang selama ini kita 'takuti', hingga akhirnya bisa tertawa di situ.

Namun, tidak semua senda gurau bisa diterima, karena ada batasan-batasan yang perlu selalu diingat agar tidak bablas serta menyisakan luka pada orang-orang, terutama yang diajak bercanda.

Melalui buku Merdeka Dalam Bercanda, Pandji Pragiwaksono menggandeng penerbit Bentang Pustaka untuk menerbitkan karyanya ini di tahun 2012 - dengan memberikan pemahaman baru, baik kepada mereka yang berkecimpung dalam dunia seni sebagai pelawak atau komedian, maupun masyarakat umum, agar dalam melontarkan senda gurauan perlu adanya etika dan batasan-batasan. Sebab, tidak semua gurauan hanya sebatas lucu-lucuan lalu melahirkan sebuah tawa.

Ada banyak kasus orang-orang tersakiti, menjadi korban hasil lawakan yang kurang berkelas, pada akhirnya menyisakan luka batin yang mendalam. Bahkan, tak jarang pula hal itu menjadi bumerang bagi diri. Oleh sebab itu, buku ini hadir guna menyadarkan kita bahwa dalam bercanda kita pun harus 'merdeka'.

Merdeka dalam bercanda bukan berarti kita bisa sebebas-bebasnya melontarkan candaan kepada siapa saja tanpa memikirkan perasaan mereka, sehingga membunuh empati dan tenggang rasa. Merdeka yang dimaksud dalam hal ini, ialah bebas dari tekanan dan depresi, serta bebas yang bertanggungjawab. Bahwa, seseorang bisa bercanda sebagai bagian dari kebebasan berekspresi dan membahas apapun selama semangatnya positif.

Kita boleh sebebas-bebasnya melontarkan candaan, tapi tetap menjunjung tinggi etika, norma, dan nilai-nilai yang positif.

Buku ini aku dapatkan dari program Tukar Buku Berjalan yang diinisiasi oleh @bukuberjalan.id pada beberapa waktu silam. Bukunya unik, membuat pembaca jadi tahu bahwa menjadi seorang pelaku seni (pelawak, komedian, atau sejenisnya) itu nggak gampang. Ada banyak hal yang harus dipelajari dan terus diasah, agar tidak menjadi salah arah. Apalagi kita hidup di negara yang kuat akan hukum dan norma, penting halnya untuk lebih memahami dan terus belajar menjadi yang terbaik.

Secara utuh buku ini membahas tentang dunia perkomedian; baik perjalanan di Indonesia hingga ke seluk-beluk dan hal-hal di dalamnya. Pembaca tidak hanya disuguhkan tentang dunia komedi, namun juga sesuatu yang berbau motivasi, serta pengetahuan baru; baik dari dunia luar maupun dalam negeri.

Bukunya ringan dan bisa dibaca dengan sekali duduk, dengan ditemani secangkir kopi sembari menikmati panorama alam sekitar yang sangat indah dan menawan. Sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang menyukai lawakan, atau mereka yang berperan sebagai aktor dalam dunia seni ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun