Contoh nyata adalah media sosial yang memiliki fitur lengkap (unggah konten, komentar, pesan) tetapi sering error atau lambat. Pengguna mungkin akan beralih ke platform lain yang lebih responsif, meskipun fiturnya lebih sederhana. Di era di mana pengalaman pengguna menjadi faktor penentu, keseimbangan antara fungsi dan kinerja adalah kunci kesuksesan.
Membangun perangkat lunak yang efektif tidak hanya tentang menambahkan fitur-fitur canggih, tetapi juga tentang memastikan sistem tersebut dapat diandalkan, aman, dan nyaman digunakan. Functional requirements dan non-functional requirements adalah dua sisi mata uang yang sama---keduanya harus didefinisikan dengan jelas sejak awal proyek. Dokumentasi yang baik, kolaborasi antar tim, dan alat manajemen proyek yang tepat akan membantu memastikan bahwa teknologi yang dibangun tidak hanya melakukan apa yang diharapkan, tetapi juga melakukannya dengan cara yang optimal. Hasil akhir bukan sekadar produk yang "bekerja," tetapi solusi yang benar-benar memenuhi kebutuhan pengguna dan bisnis.
ReferensiÂ
Sawyer, P., & Kotonya, G. (2001). Software requirements. In Guide to the Software Engineering Body of Knowledge (SWEBOK): Trial version 1.00 (pp. 9--34). IEEE.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI