Mohon tunggu...
Dimas Atha Putra
Dimas Atha Putra Mohon Tunggu... Aspiring 3D generalist, web developer, and software engineer

I am an engineering student.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Software Requirements: Fungsional dan Non-Fungsional

6 Maret 2025   05:05 Diperbarui: 6 Maret 2025   05:13 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Planning (Sumber: Unsplash)

Setiap proyek software dimulai dengan satu tujuan: menciptakan sistem atau aplikasi yang efektif. Namun, tanpa pemahaman jelas tentang software requirements---kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak---proyek bisa berakhir menjadi kisah gagal yang mahal. Bayangkan merancang mobil tanpa menentukan apakah itu harus bisa melaju di jalan raya atau sekadar dipajang di museum. Software requirements adalah fondasi yang menentukan kesuksesan atau kegagalan. Dokumen ini tidak hanya memberi tahu pengembang apa yang harus dibangun, tetapi juga memastikan hasil akhir sesuai dengan harapan pengguna dan bisnis.

Software requirements umumnya terbagi menjadi dua kategori: functional requirements dan non-functional requirements. Keduanya sama pentingnya, tetapi sayangnya, banyak yang masih mengabaikan salah satunya. Mari kita telusuri perbedaan mendasar antara keduanya, serta mengapa pemahaman ini bisa menjadi kunci kesuksesan proyek.

Functional: Apa-nya Proyek

Functional requirements adalah daftar fitur dan kemampuan yang harus dimiliki sistem. Kebutuhan ini menjawab pertanyaan: Apa yang harus dilakukan oleh aplikasi ini? Misalnya, dalam platform e-commerce, functional requirements mungkin mencakup kemampuan pengguna untuk membuat akun, memilih produk, atau menyelesaikan pembayaran. Contoh lainnya adalah fitur pencarian yang memungkinkan pengguna menemukan barang berdasarkan kata kunci, atau sistem notifikasi yang mengirim email konfirmasi setelah transaksi.

Tanpa functional requirements yang jelas, tim pengembang tidak akan memiliki panduan untuk membangun fitur inti. Hasilnya bisa berupa sistem yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tujuan bisnis. Bayangkan aplikasi perbankan yang tidak bisa mentransfer dana---seberapa pun cepat atau amannya sistem itu, tetap tidak berguna.

Non-Functional: Bagaimana-nya Proyek

Jika functional requirements adalah "apa," non-functional requirements adalah "bagaimana." Kebutuhan ini tidak terlihat secara langsung, tetapi sangat memengaruhi pengalaman pengguna dan kinerja sistem. Contohnya termasuk kecepatan respons aplikasi, tingkat keamanan data (security), kemampuan menangani banyak pengguna sekaligus (scalability), atau kemudahan navigasi antarmuka (usability).

Misalnya, sebuah aplikasi mungkin memiliki fitur unggah foto (bagian dari functional requirements), tetapi jika prosesnya memakan waktu lima menit atau membebani server hingga sering error, pengguna akan kecewa. Di sinilah non-functional requirements seperti "proses unggah foto harus selesai dalam 10 detik" atau "sistem harus stabil saat 1.000 pengguna mengakses bersamaan" menjadi penting. Aspek lain seperti kepatuhan terhadap regulasi privasi data (misalnya GDPR compliance) atau kompatibilitas dengan berbagai perangkat (compatibility) juga termasuk dalam kategori ini.

Fungsi vs. Kinerja

Functional requirements dan non-functional requirements saling melengkapi, tetapi memiliki fokus yang berbeda. Functional requirements berhubungan dengan fungsi dasar sistem---apa yang bisa dilakukan pengguna. Sementara itu, non-functional requirements mengatur kualitas dan cara sistem menjalankan fungsi tersebut.

Sebagai ilustrasi, fitur login (bagian dari functional requirements) harus disertai dengan jaminan bahwa proses autentikasi aman dari serangan hacker (security sebagai non-functional requirement). Demikian pula, fitur pencarian produk (functional) harus didukung oleh kecepatan pencarian yang optimal, bahkan ketika jutaan data dimasukkan (non-functional).

Pengujian untuk kedua jenis kebutuhan ini juga berbeda. Functional requirements diuji dengan skenario seperti "apakah tombol login berhasil mengarahkan pengguna ke dashboard?" Sementara non-functional requirements memerlukan pengujian tekanan (stress test) atau pengukuran kecepatan (performance testing) untuk memastikan sistem tetap stabil dalam kondisi tertentu.

Keseimbangan yang Vital

Sebuah sistem yang memenuhi semua functional requirements tetapi mengabaikan non-functional requirements ibarat mobil dengan mesin kuat tetapi rem yang lemah. Mobilnya bisa melaju kencang, tetapi risiko kecelakaan akan tinggi. Di sisi lain, sistem yang sangat cepat dan aman tetapi tidak memiliki fitur penting juga tidak akan menarik minat pengguna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun