Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyala Perjuangan

16 Mei 2025   15:23 Diperbarui: 16 Mei 2025   16:37 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari pagi menyapa perlahan,
Embun membasahi dedaunan.
Langkah kecil berayun pelan,
Menuju cita-cita di kejauhan.
Terjal berbatu, liku berliku,
Namun semangat takkan layu.

Badai menerpa, ombak menghadang,
Air mata jatuh, hati berjuang.
Luka membekas, pedihnya membayang,
Namun asa tetap membentang.
Setiap jatuh adalah pelajaran,
Tuk bangkit tegak dengan kekuatan.

Kelak kan tiba saatnya bersinar,
Peluh dan lelah menjadi pinar.
Senyum merekah, hati berbinar,
Meraih mimpi yang dulu samar.
Perjuangan adalah bara semangat,
Menyala abadi, takkan tamat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun