Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebuah Rantai Keliru

20 Januari 2023   06:59 Diperbarui: 20 Januari 2023   07:05 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku kini hidup dengan tanya

Bagai kucing yang dibuang induknya

Berteriak kecil di tengah megahnya dunia

Yang penuh keji dan sengsara

Aku akan hidup dalam tanya

Mengapa dirimu berani menanam bunga di hatiku


Hari yang semua kelam

Menjadi gila penuh kembang dan kenanga

Jiwa yang merunduk menghadap neraka

Berubah indah bagai pelangi setelah rembulan malam hari

Apa yang harus kulakukan?

Katakan padaku dengan lantang

Apakah aku harus bertahan dan memendam hingga jiwaku menghilang

Atau kuluapkan hingga dirimu yang perlahan hilang

Berlari menjauhi hidup yang penuh luka beling

Bagaimana caranya

Menghapus wajahmu dari catatan ingatanku?

Apakah bisa menggunakan sapu?

Atau tidak mungkin walau jiwaku tersapu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun