Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Debu di Telapak Kaki Kutu-kutu

5 Mei 2021   06:08 Diperbarui: 5 Mei 2021   06:11 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kumohon, berteriaklah

Sampaikan pada Pencipta

Satu ciptaan-Nya yang hina

Sedang mengundang  rasa putus asa

Ia tak tahu apa-apa

Tapi menimbun banyak duka dan derita

Ia tak berpikir apa-apa

Tapi bahagia sirna dari hidupnya

Ketakutan dan kekhawatiran terus meneror

Tanpa ampun, membunuh dengan pelor

Kematian, kuburan, dan dajal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun