Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Jangan Biarkan Kesehatan Psikismu Jadi Korban "Toxic Relationship"

4 Juni 2020   02:54 Diperbarui: 1 April 2022   10:57 1792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang pria yang tampak sangat stress (dok: shutterstock.com)

"Just say NO to complicated, dead-end, unhealthy, and toxic relationships." - Stephanie Lahart

Tak dapat dipungkiri lagi bahwa masa-masa remaja memang terasa tak lengkap rasanya bila tak dibumbui dengan persoalan-persoalan mengenai urusan percintaan. Ada saja beribu alasan untuk tetap berada dekat dengannya dan selalu senang jika dapat melihatnya. 

Bahkan saat semasa SMA, saya pernah mendengar sebuah kalimat menggelitik dengan bunyi, "jangankan melihat wajahnya, melihat atap genteng rumahnya pun rasanya bahagia sekali."

Itulah cinta. Terkadang dapat membutakan akal sehat seorang remaja. Segala cara diupayakan untuk membahagiakan seseorang yang mungkin bahkan tak pernah membahagiakannya.

Tak jarang seorang remaja yang sudah terlanjur JATUH cinta terjebak dalam sebuah hubungan tak sehat atau yang lebih dikenal dengan toxic relationship.


Ilustasi permasalahan dalam sebuah hubungan (dok: lawnn.com)
Ilustasi permasalahan dalam sebuah hubungan (dok: lawnn.com)

Sebenarnya toxic relationship itu apa sih? 

Dr. Kelly Campbell, seorang profesor psikologi dan human development di California State University, San Bernardino menuturkan bahwa toxic relationship sendiri merupakan hubungan yang berdampak buruk bagi kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang.

"Karena kita menghabiskan begitu banyak waktu dan energi kita pada pasangan yang romantis, hubungan ini sangat berpengaruh pada kesejahteraan kita. 

"Ketika mereka berjalan dengan baik, kita biasanya melakukannya dengan baik. Tetapi ketika mereka tidak berjalan dengan baik, kesehatan kita dan kebahagiaan kemungkinan akan terpengaruh secara negatif," lanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun