Mohon tunggu...
Cika
Cika Mohon Tunggu... Tutor - ...

No me gusta estar triste . Pecinta "Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang" #WARKOP DKI . Suka menjadi pekerja tanpa melewati titik kodrat wanita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelacur Bersabda

26 Maret 2020   15:12 Diperbarui: 26 Maret 2020   15:18 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image by pixabay.com

Kemana tasku?, kenapa tidak ada satu chat yang isinya, kamu di mana? Tasmu aku simpan biar aman dan kalau ada apa-apa kamu telpon aku.

Tidak ada, tidak ada chat yang isinya seperti itu.

Menyebalkan.

Aku keluar kantorku, pintu masih terbuka lebar, artinya saat aku tadi lewat pintu memang tidak terkunci dan artinya pula OB masih ada di dalam.

"Bang..."

"Bang Kotan...kamu di mana?. Lihat tas dan dompetku tidak" Tidak ada suara.

Jam di handphone ku sudah menunjuk pukul 22.00 dan Bang Kotan masih ada di dalam?. Ko aneh.

Aku bergegas pergi, mulai takut karena lampu di Lorong tiba-tiba mati jangan sampai lift ikut mati.

Pintu lift terbuka, bukan satu tapi semua.

Waduh mak, bagaimana ini. Aku cari cctv, aku cari nomor kontak security Gedung. Tidak ada.

Gila, aku harus turun 30 lantai. Itu artinya ada 60 tangga dengan masing-masing 10 anak tangga, gempor atuh lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun