Mohon tunggu...
Chusnul C
Chusnul C Mohon Tunggu... Peneliti dan penulis lepas

Seorang peneliti dan penulis lepas, menyukai isu lifestyle, budaya, agama, sastra, media, dan pariwisata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Pendengung dan Masyarakat Minim Literasi

19 September 2025   14:51 Diperbarui: 19 September 2025   14:51 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Pemengaruh Menyuarakan Tuntutan 17+8 di Depan Gedung DPR (Sumber: Kompas.com/Kredit Foto)

Sebagian masyarakat yang cukup terdidik bisa memahami pola pendengung. Akun para pendengung biasanya tidak memiliki foto profil, jejak digitalnya sedikit atau tidak ada sama sekali, akun masih baru, komentarnya bernada kebencian, provokasi serta minim argumentasi. Dan selain itu, mereka gagap berbahasa asing. Maka sebagian warganet kemudian memilih untuk membuat konten dengan menggunakan bahasa asing.

Namun sayangnya, tidak banyak yang bisa memahami pola para pendengung sehingga banyak warga terpengaruh dan termakan jebakan. Dampaknya, masyarakat menjadi kian terpolarisasi dan sibuk memperdebatkan narasi yang tidak substansial, dan melupakan isu utama. Masyarakat yang terpolarisasi akan menjadi celah bagi solidaritas pergerakan, dan memungkinkan berakhir dengan kegagagalan atau gerakan yang rimpang.

Keberadaan para pendengung akan terus efektif digunakan sebagai alat propaganda politik yang memecah belah masyarakat karena akar masalahnya ada pada minimnya literasi masyarakat. Sebaliknya, untuk membuat pendengung politik tidak lagi efektif, masyarakat harus meningkatkan literasi termasuk didalamnya untuk lebih melek media dan politik, wilayah yang selalu menjadi lapangan empuk bagi para pendengung.

Rujukan:

Detik.com. 2021. Pendengung dan Pemengaruh, diakses pada 07/09/2025

Nandito, N., Udayana, F., Kemal, R. R. M., Fauzan, M. D., & Suryasuciramdhan, A. (2025). Propaganda Buzzer dalam Iklan Digital Kontemporer: Strategi Komunikasi, Persepsi, dan Dampaknya. Dialogika: Jurnal Penelitian Komunikasi dan Sosialisasi, 1(3), 94-113.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun