Mohon tunggu...
Chuang Bali
Chuang Bali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Orang Biasa yang Bercita-cita Luar Biasa

Anggota klub JoJoBa (Jomblo-Jomblo Bahagia :D ) Pemilik toko daring serba ada Toko Ugahari di Tokopedia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jomblo: Bukan (Kisah) Cinta Biasa #8

30 Oktober 2022   13:36 Diperbarui: 30 Oktober 2022   13:54 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

"Lebay!" Mama dan May-may tidak terima dikatakan berlama-lama mematut diri. Papa dan Jomblo cengengesan, lalu saling pandang penuh arti. Mereka berdua tahu sama tahu dan sudah maklum adatnya. "Kalau begitu, ayo berangkat." Jomblo mencari Gemboel, memastikan anjing itu sudah diberi makan dan berwanti-wanti kepadanya supaya jangan bikin ulah. Dia harus bisa menjaga rumah, jangan membikin malu bangsa anjing. Gemboel menyalak, guk! Mungkin maksudnya: tenang, boss! Aye ngerti kok apa tugas aye!

Di mobil Papa memilih duduk di jok belakang bersama Mama. May-may di depan di samping pak kusir, eh, Jomblo yang sedang asyik mengemudi. Mungkin Papa ingin merasa seolah-olah jadi pengantin lagi, dengan Jomblo menyetir dan May-may sebagai pengapitnya, hehehehe...biarlah begitu. Sebagai anak kadang kita memang perlu membiarkan kedua orangtua kita untuk merasakan sejenak seolah-olah mereka hanya berdua, belum ada anak-anak yang selalu merecoki. Itu bagus demi kelestarian cinta kasih di antara mereka. Makanya ketika Jomblo sudah dianggap bisa menjaga rumah, kira-kira waktu berusia 16 tahun, Papa dan Mama sering memintanya untuk menjaga rumah dan mengasuh May-may ketika mereka ingin pergi berduaan saja. Entah menonton ke bioskop atau makan malam romantis seperti masa-masa pacaran dulu. Dan Jomblo selalu bersedia, dia malah amat mendukung Papa dan Mama untuk secara rutin pergi berduaan saja, sekali seminggu seperti orang pacaran. Karena dia tahu, setelah pulang dari acara nonton bioskop atau jalan-jalan ke Mal berduaan, mood Papa dan Mama selalu bagus. Pada saat itu adalah waktu paling tepat untuk mengajukan proposal permintaan "tambahan uang saku" atau "pembelian barang-barang untuk menunjang kesenangan dan kebahagiaan anak" hahahaa....dasar Jomblo!

Mendekati restauran tempat acara diadakan, sudah terlihat antrian mobil yang menunggu giliran untuk masuk ke tempat parkir. Busyet! Berapa ribu orang yang diundang, nih? "Nanti Papa, Mama, dan adik turun saja di lobi restauran ya, biar saya yang ke belakang memarkirkan mobil. Papa mengangguk mewakili Mama dan May-may. Para wanita tidak bisa terlalu sering mengangguk, takut tata rambutnya jadi berantakan, hehehehe...

Setelah memarkirkan mobil, Jomblo mencari keluarganya. Saat celingak-celinguk begitu dia melihat Papa melambaikan tangan. Ternyata mereka duduk semeja dengan keluarga Om Hardy, adik sepupu Papa yang lama tinggal di luar negeri dan menikah dengan seorang wanita bule.

   

"Hai,wow! Ini Jomblo, ya?" Om Hardy menjabat tangan Jomblo sambil mengguncang-guncangkannya dengan keras. Tangannya yang lain menepuk-nepuk pundak Jomblo, juga dengan bersemangat. Dia tak menyangka bisa bertemu lagi dengan keponakan jauhnya yang waktu kecil dulu kerap dia ajak jalan-jalan naik motor gedenya.

"Iya, Om, apa kabar? Om kelihatan makin makmur, nih?" Jomblo tak kalah semangatnya.

"Hahaha..bilang aja Om makin gendut, begitu kan maksudmu?" Om Hardy tergelak.

"Wah, jangan nuduh-nuduh sembarang, dong. Tapi jika Om sadar sendiri, ya syukur deh," Jomblo ngeles sambil cengengesan.

"Iya, ya, oke deh. Ini Om mau perkenalkan kamu ke istri Om. Yuk Jane, kenalkan ini keponakan jauhku yang waktu kecil dulu sering kuajak jalan-jalan." Jane, istri Om Hardy, mengulurkan tangannya. Jomblo menyambut dan agak kaget melihat betapa miripnya Jane dengan Julia Robert.

"Hi aunt Jane. My name is Jomblo," kata Jomblo mencoba berbahasa bule.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun