Musim balap Formula Satu 2025 telah memasuki race ke-13 dari 24 race yang direncanakan di musim ini. Persaingan memperebutkan gelar juara masih berlangsung ketat, meski untuk sementara masih dikuasai oleh duo pembalap McLaren, Oscar Piastri dan Lando Norris.
Bagi penggemar balapan Formula One ada satu kerinduan yang ditunggu-tunggu yakni kapan tim Ferrari bisa kembali menjadi juara dunia konstruktor dan juga pembalap?, yang sudah 17 tahun lamanya Ferrari puasa gelar tersebut.
Tim Ferrari adalah brand ikonik di Formula Satu, mereka telah aktif  sejak balapan ini pertama kali digelar pada tahun 1950. Ferrari merupakan tim konstruktor paling sukses dalam sejarah balap Formula Satu dengan koleksi 16 gelar juara dunia konstruktor dan 15 gelar juara dunia pembalap.
Namun, seiring perjalanan waktu meski masih bersaing di papan atas Ferrari sudah puasa gelar juara konstruktor sejak 2008, dan puasa gelar juara dunia pembalap sejak Kimi Raikkonen meraih gelar juara dunia 2007.
Sebagai catatan Ferrari pernah mendominasi balapan F1 di awal abad 21 di era Michael Schumacher, secara keseluruhan 16 gelar juara dunia konstruktor Ferrari itu diraih pada tahun 1961, 1964, 1975, 1976, 1977, 1979, 1982, 1983, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2007, dan 2008.
Namun, sejak 2008 sepeninggal Jean Todt sebagai manajer tim, Ferrari mengalami kemerosotan tajam, mereka tak lagi sekompetitif dulu di ajang Formula 1.
Ferrari mengalami berbagai permasalahan teknis yang cukup serius, seperti kegagalan proyek pengembangan dan kelemahan struktural pada beberapa bagian tim, termasuk aerodinamika dan dinamika mobil.
Setelah Jean Todt pergi, lintasan balap F1 dikuasai tim Red Bull yang memiliki Christian Horner sebagai bos tim sejak 2005 dan tim Mercedes yang dipimpin Toto Wolff mulai 2013.
Ferrari juga mengalami penurunan kinerja mesin, yang membuat mereka kalah bersaing dengan tim Red Bull (bersama Sebastian Vettel) dan Mercedes (bersama Lewis Hamilton) yang mendominasi di dekade 2010 hingga 2020-an.
Hasil terbaik Ferrari secara konstruktor adalah posisi kedua di musim balap 2019 dan musim 2024 kemarin. Perubahan regulasi yang diterapkan pada balapan Formula One pada tahun 2022 agak menghambat kemajuan Ferrari, yang memaksa mereka untuk memulai dari awal dan membangun kembali tim.