 Panjang Komitmen Masa Depan
 Faktor kontingensi terakhir kami adalah konsep komitmen. Hal ini menyatakan bahwa semakin besar pengaruh rencana saat ini terhadap komitmen masa depan, semakin panjang jangka waktu yang harus dibuat manajemen untuk membuat rencana. Konsep ini berarti bahwa rencana harus diperluas hingga mencapai komitmen yang dibuat saat ini. Perencanaan untuk jangka waktu yang terlalu lama atau terlalu pendek tidaklah efisien.
 Manajer tidak merencanakan keputusan di masa depan.  Sebaliknya, mereka merencanakan dampak masa depan dari keputusan yang mereka buat saat ini.  Keputusan yang diambil hari ini menjadi komitmen terhadap tindakan atau pengeluaran di masa depan.  Misalnya, pada tahun 2014, Tesla berkomitmen untuk membangun pabrik seluas 5,8 juta kaki persegi di luar Sparks, Nevada, untuk membuat baterai yang akan menggerakkan kendaraan listriknya.5 Investasi sebesar ini membuat Tesla berkomitmen untuk memproduksi mobil listrik selama beberapa dekade ke depan.  Oleh karena itu, manajemen Tesla harus mengembangkan rencana yang sejalan dengan komitmen ini.
Tujuan: Landasan perencanaan
Tujuan adalah tujuan. Kami menggunakan istilah-istilah tersebut secara bergantian. Apa arti dari istilah-istilah ini? Mereka mengacu pada hasil yang diinginkan bagi individu, kelompok, atau seluruh organisasi. Mereka memberikan arahan bagi seluruh keputusan manajemen dan membentuk kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur pencapaian aktual. Karena alasan-alasan inilah maka hal-hal tersebut menjadi landasan perencanaan.
 Tujuan Nyata versus Tujuan Nyata
 Tujuan yang dinyatakan adalah pernyataan resmi tentang apa yang dikatakan organisasi---dan apa yang ingin diyakini oleh berbagai kalangan masyarakat---yang merupakan tujuannya. Namun, tujuan yang dinyatakan---yang dapat ditemukan dalam piagam organisasi, laporan tahunan, pengumuman hubungan masyarakat, atau pernyataan publik yang dibuat oleh para manajer---sering kali bertentangan dan sangat dipengaruhi oleh apa yang masyarakat yakini harus dilakukan oleh organisasi.
 Konflik dalam tujuan yang ditetapkan terjadi karena organisasi merespons sejumlah besar konstituen. Sayangnya, para konstituen ini sering menilai organisasi tersebut berdasarkan kriteria yang berbeda. Akibatnya, manajemen terpaksa mengatakan hal yang berbeda kepada audiens yang berbeda. Misalnya, beberapa tahun yang lalu, sebuah maskapai penerbangan besar Amerika sedang melakukan negosiasi untuk mendapatkan konsesi upah dari serikat pramugarinya. Serikat pekerja tersebut, karena tidak ingin menyerahkan apa pun, mengancam akan melakukan pemogokan. Kepada perwakilan serikat pekerja, manajemen mengatakan, "Jika Anda mogok, kami akan membubarkan maskapai penerbangan tersebut. Dengan menjual pesawat dan jalur udara, perusahaan lebih bernilai mati daripada hidup." Pada saat yang sama, manajemen berusaha menenangkan calon penumpang dengan mengatakan perusahaan bertekad untuk terbang dan bertahan, meski pramugarinya menyerang. Untuk mendukung niatnya, manajemen maskapai penerbangan mengatakan bahwa pihaknya sedang melatih 1.500 orang untuk turun tangan jika pramugarinya keluar. Manajemen telah secara eksplisit menampilkan dirinya dalam satu cara kepada serikat pekerja dan dalam cara lain kepada publik. Apakah yang satu benar dan yang lainnya salah? Tidak. Keduanya benar, namun bertentangan.
 Pernahkah Anda membaca tujuan suatu organisasi sebagaimana dinyatakan dalam brosur atau situs webnya? American Express mengatakan, "Kami bekerja keras setiap hari untuk menjadikan American Express sebagai merek layanan yang paling dihormati di dunia." Nordstrom menyatakan bahwa mereka berupaya "memberi pelanggan pengalaman berbelanja yang paling menarik." Misi JetBlue adalah "untuk menginspirasi umat manusia---baik di udara maupun di darat." Chipotle mengatakan itu berarti "makanan dengan integritas." Pernyataan-pernyataan seperti ini, paling banter, tidak jelas dan lebih cenderung mewakili keterampilan hubungan masyarakat manajemen dibandingkan dengan panduan yang bermakna mengenai apa yang sebenarnya ingin dicapai oleh organisasi. Dalam kasus Chipotle, klaim "makanan dengan integritas" justru menjadi hal yang memalukan ketika restoran-restoran mereka mengalami wabah penyakit bawaan makanan berulang kali antara tahun 2015 dan 2017.9
 Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika kita menemukan bahwa tujuan yang dinyatakan suatu organisasi sering kali tidak relevan dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam organisasi tersebut. Dalam sebuah perusahaan, misalnya, satu pernyataan tujuan diberikan kepada pemegang saham, pernyataan lain kepada pelanggan, dan pernyataan lain lagi kepada karyawan dan masyarakat.
 Tujuan keseluruhan yang dinyatakan oleh manajemen puncak harus diperlakukan sebagaimana adanya: "fiksi yang dibuat oleh suatu organisasi untuk menjelaskan, menjelaskan, atau merasionalisasikan kepada khalayak tertentu dan bukan sebagai indikasi tujuan yang valid dan dapat diandalkan." Isi tujuan pada dasarnya bersifat substansial. ditentukan oleh apa yang ingin didengar oleh khalayak. Selain itu, lebih mudah bagi manajemen untuk menyatakan serangkaian tujuan yang konsisten dan dapat dipahami daripada menjelaskan beragam tujuan.
