Sebagian besar rumah tangga miskin memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak dengan persentase 93,14 persen yag tidak jauh dari persentase akses sumber air minum layak rumah tangga tidak miskin yaitu 93,34 persen.
- Layanan Sanitasi Layak
Sebagian besar rumah tangga miskin memilki akses terhadap layanan sanitasi yang layak dengan presentase 54,49 persen dan untuk rumah tangga tidak miskin sebagian besar juga memilki akses terhadap layanan sanitasi layak, namun dengan persentasi yang tentunya lebih besar yaitu 77,35 persen.
Karakteristik Bantuan Sosial
- Penerimaan BPNT atau Bantuan Sembako Pusat
Persentase rumah tangga miskin penerima BPNT/Sembako mencapai 30,66 persn. Sedangkan persentase untuk rumah tangga tidak miskin yang menerima BPNT/Sembako selama November 2020 hingga Februari 2021 mencapai 20,54 persen. Data ini mengindikasikan masih adanya inclusion error dan exclusion error dalam penyaluran bantuan sosial.
BAGAIMANA JIKA ADA MASYARAKAT MISKIN TIDAK MENDAPAT BANTUAN PEMERINTAH ATAU TIDAK TEPAT SASARAN? Â Â Â Â Â Â Â Â Â Pengumpulan dan penelitian ini mengundang peneliti untuk mengkaji data secara akurat agar pelaksanaan program bantuan sosial yang digunakan untuk mengatasi kemiskinan di Kabupaten Blitar merata, berguna, dan tentunya tepat sasaran. Yaitu dengan menerapkan metode Alogaritma K-Means Clustering, penggunaan metode ini bertujuan mengelompokkan data per kecamatan di Kabupaten Blitar yang tergolong masyrakat atau penduduk miskin
Prosedur K-Means dilakuakn dengan cara:
- Pentapan setiap kelompok.
- Mengalokasikan data pada setiap kelompok.
- Menghitung centroid di setiap kelompok yang sudah ditentukan di awal, letak centroid diperoleh dari nilai tengah atau mean dari data keseluruhan kelompok.
- Peruntukan tiap-tiap data ke centroid yang terdekat.
Permasalahan kemiskinan di dunia tidak bisa dihindarkan. Contohnya berada di Kabupaten Blitar, salah satu permasalahan kemiskinan semakin meningkat karena bantuan sosial tidak tepat sasaran, maka dari itu munculnya metode Alogaritma K-Means Clustering yang bertujuan untuk mendata masyarakat miskin secara lebih akurat.