Mohon tunggu...
CHRISTOPHER ALVANDIO_PWK_UNEJ
CHRISTOPHER ALVANDIO_PWK_UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA - UNIVERSITAS JEMBER

Hallo sobat kompas, mari saling berdiskusi dan belajar bersama .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jendela Kemiskinan Kabupaten Blitar

11 Oktober 2022   22:53 Diperbarui: 11 Oktober 2022   22:58 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karakteristik Pendidikan

  • Angka Partisipasi Sekolah Menurut Golongan Umur

Angka partisipasi sekolah penduduk miskin yang berumur 7-12 tahun  cukup tinggi yaitu 97,91 persen,  demikian pula tidak miskin berumur 7-12 yaitu yaitu 99,61 persen. Angka partisipasi sekolah penduduk miskin umur 13-15 tahun yaitu 96,84 persen sedangkan untuk penduduk umur 13-15 tahun tidak miskin yaitu 99,76 persen. 

Angka partisipasi sekolah penduduk miskin umur 16-18 tahun lebih rendah yaitu 48,57 persen sedangkan angka partisipasi sekolah penduduk umur 16-18 tidak miskin yaittu 72,16 persen. Angka partisipasi sekolah penduduk miskin umur 19-24 tahun yaitu 4,64 persen yang lebih rendah dari angka partisipasi sekolah penduduk tidak miskin umur 19-24 tahun yaitu 22,05 persen.

Baik penduduk miskin maupun tidak miskin dapat disimpulkan bahwa semakin tua kelompok umur semakin kecil angka partisipasi sekolahnya. Ketimpangan pendidikan antara penduduk miskin dengan penduduk tidak miskin mulai terlihat pada kelompok umur 16 tahun ke atas.

Karakteristik Ketenagakerjaan

  • Status Bekerja Penduduk

Sebagian besar penduduk miskin usia 15 tahun ke atas tidak bekerja mencapi rata-rata 41,21 persen, sedangkan penduduk tidak miskin usia 15 tahun ke atas sebagian besar bekerja di sektor informal rata-rata 43,08 persen.

  • Status Pekerjaan Kepala Rumah Tangga

Status pekerjaan kepala rumah tangga dari rumah tangga miskin yaitu sebagian besar bekerja di sektor informal mencapai 59,66 persen, 20,12 persen di sektor formal, dan 20,22 persen tidak bekerja. 

Demikian juga untuk rumah tangga tidak miskin yang sebagian besar kepala rumah tangga juga bekerja di sektor informal sebesar 62,59 persen, 26,5 persen bekerja di sekotor formal, dan 10,91 tidak bekerja. Perbedaan yang terlihat jelas adalah persentase kepala rumah tangga miskin yang tidak bekerja dua kali lipat dibandingkan dengan kepala rumah tangga miskin yang tidak bekerja.

  • Sektor Lapangan Usaha Utama Kepala Rumah Tangga

Sebagian besar kepala rumah tangga miskin bekerja di sektor pertanian mencapai presentasi 65,71 persen. Demikian juga untuk rumah tangga tidak miskin, sebagian besar kepala rumah tangga juga bekerja di sektor pertanian dengan presentase 51,61 persen.

Karakteritik Perumahan

  • Luas Lantai per Kapita

Rata-rata luas lantai perkapita untuk rumah tangga miskin di Kabupaten Blitar yaitu 22,80 meter persegi per kapita lebih kecil dibanding rumah tangga tidak miskin di Kabupaten Blitar yaitu 33,52 meter persegi per kapita. Hal ini menunjukan karakteristik rumah tangga miskin memiliki tingkat kepadatan rumah yang tinggi dibandingkan dengan rumah tangga tidak miskin.

  • Layanan Sumber Air Minum Layak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun