Mohon tunggu...
Christine Gloriani
Christine Gloriani Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Pembaca yang belajar menulis

Pembaca yang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Suatu Pagi yang Menggelitik di Warung Pop Mie

7 Desember 2018   16:10 Diperbarui: 9 Maret 2019   07:11 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bhara nggak godain, cuma sekedar menyapa," ujar Bhara.

"Lebih baik mulutmu dipakai buat ngunyah pop mie dari pada buat ngrayu Rin," lanjut Iwan Gendut.

"Beres, Pakde. Biar nanti Owly yang bayar," ujar Bhara dengan santainya.

Owly menyemburkan mie yang baru masuk ke mulut hingga mie-mie itu bertengger di muka Iwan Gendut. "Semprul, datang-datang minta traktir. Nggak ikhlas!"

"Kamu juga semprul. Kamu kira muka pakde ini tempat sampah? Seenaknya saja nyembur mie, nyembur duit kek sekali-kali," omel Iwan Gendut.

"Maaf, maaf, Pakde." Owly mengambil tisu lalu mengelap muka Iwan.

"Pakde, Rin mau pop mie bakso satu dong."

"Lho, sudah selesai yang mendongeng?" tanya Bhara dengan kaget. Belum juga dia mendapatkan pop mie, eh si Rin sudah nyusul di mari.

"Belum lah." Rin menarik kursi, hendak duduk di samping Owly.

"Hush...! Hush...! Jauh-jauh, Rin!" usir Owly. Dia dengan tega mendorong Rin keras-keras hingga terjengkang.

Owly terkejut melihat Rin yang tergeletak di tanah. "Maaf, maaf, Rin." Owly mengulurkan tangan hendak membantu Rin berdiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun